Jambi (ANTARA Jambi) - Wali Kota Jambi Bambang Priyanto, mengaku tidak mengetahui kalau saat ini ada perekrutan anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jambi, bahkan telah mengikuti diklat.
"Wah, saya malam belum tahu itu," katanya ketika ditanya di Jambi, Rabu.
Anehnya, saat ini sebanyak 25 orang tenaga kontrak baru Polisi Pamong Praja (Pol PP) tersebut sudah mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) di Gedung Diklat Lebak Bandung.
Perekrutan tenaga kontrak ini disinyalir tidak melalui prosedur yang jelas, karena tidak diumumkan secara terbuka.
Bambang Priyanto menyebutkan penerimaan tenaga kontrak seharusnya dilakukan secara terbuka, bila dilakukan secara tertutup tidaklah benar dan bisa dianggap tidak sah.
"Ya harus terbuka, tak boleh sembunyi-sembunyi," katanya.
Sekda Kota Jambi, Daru Pratomo yang mendampingi Wali Kota usai pengambilan sumpah PNS di lingkungan Pemkot Jambi mengatakan, rencana penerimaan tenaga kontrak Satpol PP memang sudah ada, dan sudah ada kisi-kisi serta kriteria untuk penerimaan tenaga kontrak Satpol PP.
"Kita sudah buat kisi-kisinya, kalau implementasinya tergantung Satpol PP," ujarnya.
Namun Sekda mengatakan yang baru direkrut adalah Bantuan Polisi (Banpol) untuk Satpol PP. "Yang diterima saat ini Banpol, bukannya Satpol PP," kata Sekda.
Secara teknis Satpol PP yang lebih mengetahuinya, dan dipersilahan menanyakan ke pihak Satpol PP.
Kepala Satpol PP Kota Jambi Sabriyanto mengatakan, yang baru direkrut adalah Banpol Satpol PP, mereka merupakan tenaga kontrak waktu terbatas yang waktunya hanya tiga bulan, sehingga tidak dilakukan terbuka.
Banpol itu tenaga kontrak yang sifatnya disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang ada, dan hanya untuk tiga bulan.
Banpol ini tak berbeda dengan tenaga kontrak petugas lapangan yang ada di Dinas Kebersihan, Dinas Pasar dan juga Kantor KPTSP, yang rekrutmennya tidak perlu dilakukan secara terbuka, ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi A DPRD Kota Jambi Jefri Bintara Pardede menyatakan akan mempersoalkan hal tersebut dan akan meminta klarifikasi pihak Satpol PP.
"Akan kita pertanyakan, apa sih urgensinya sehingga mereka merekrut Banpol," katanya.
Ia menyatakan jangan sampai penerimaan Banpol hanya merupakan akal-akalan saja supaya perekrutan dilakukan secara tertutup.(Ant)