Jambi (ANTARA Jambi) - Sebanyak 900 rumah tidak layak huni di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, telah diperbaiki melalui program "Samudra" yang dicacangkan bupati setempat.
"Program 'Samudra' (Sejahtera, Makmur, Unggul, Demokratis dan Agamis) yang dicanangkan Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Zumi Zola sudah membedah 900 rumah dari 2.000 unit rumah warga tidak layak huni hingga tahun 2015," kata Asisten III Pemkab Tanjabtim Umar Mahmud di Jambi, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Umar pada acara serah terima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan Rakyat.
Ia mengatakan, hingga kini masih banyak warga di daerahnya yang tinggal di rumah tidak layak huni, dan berdasarkan data PPLS dan analisa sosial ekonomi tahun 2011, ada 8.515 warga tidak mampu yang menempati rumah tidak layak huni.
Namun berbagai upaya dan program telah dilakukan untuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni tersebut antara lain program Samudra dan program "Satu miliar satu kecamatan" (Samisake) yang dicanangkan program Pemprov Jambi.
Program Samisake menargetkan akan membedah 1.159 unit rumah di Tanjabtim, dan hingga kini telah terealisasi 1.462 rumah. Selain itu, pada tahun 2011 lalu Kabupaten Tanjabtim juga pernah mendapatkan bantuan pembangunan 30 unit rumah nelayan dari Kementerian Perumahan Rakyat, katanya.
"Dari sejumlah program dan bantuan tersebut, total rumah tidak layak huni yang telah dibedah sebanyak 2.089 unit, sehingga masih ada 6.426 rumah tidak layak huni yang harus ditangani oleh pemerintah," ujar Umar.
Menurut Asisten III, dengan dilaksanakannya program BSPS tahun 2013, sebanyak 663 unit rumah akan kembali dibedah, 609 unit di antaranya berada di Kecamatan Geragai, dan 54 unit lagi berada di Kecamatan Kuala Jambi.
Sementara itu Asisten Deputi Evaluasi Perumahan Swadaya Kemenpera Eko D. Heripoerwanto mengatakan, program BSPS bertujuan membantu masyarakat miskin agar dapat memiliki rumah yang sehat, nyaman, dan layak huni.
Program ini memiliki dua kriteria objek bantuan, yakni bantuan peningkatan kualitas dengan nilai bantuan Rp7,5 juta/unit, dan bantuan pembangunan baru atau perbaikan total dengan alokasi anggaran Rp15 juta.
Proses bedah rumah dilakukan secara swadaya meliputi perbaikan atap, lantai dan dinding atau yang dikenal denga sitilah "Aladin". Pelaksanaan program ini ditargetkan selesai hingga akhir Desember mendatang.(Ant)