Jambi
(ANTARA Jambi) - Kepala Bidang Perlindungan Hutan, Dinas Kehutanan
Batanghari, Jambi, Afrizal mengatakan, pada awal tahun 2014 ditemukan ada
sembilan titik api (hotspot) di wilayah Kabupaten
Batanghari, yaitu di Kecamatan Muarabulian, Bajubang, Pemayung
dan Marosebo Ulu.
"Berdasarkan data dan laporan, titik api di wilayah kita
ini ada sembilan, dan sampai saat ini kita belum menerima laporan
bertambahnya titik api," katanya saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Rabu.
Ia
mengatakan, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2013, jumlah titik api di Batanghari ini jauh menurun, pada 2013 ada 77 titik api yang tersebar di delapan kecamatan.
Menurut
Afrizal, walaupun sekarang sudah memasuki musim kemarau, biasanya titik api sudah mulai ada. Menurunnya titik api ini antara lain dikarenakan masyarakat sudah mulai sadar akibat dan bahayanya membuka kebun dengan cara membakar.
Ia
menjelaskan, sebagian besar titik api yang muncul akibat ulah masyarkat yang membuka lahan dengan cara membakar, apalagi sekarang ini cuaca sudah mulai panas.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan lahan, Dishut Batanghari terus melakukan sosialisasi di beberapa desa, dan khususnya warga yangg
berada di kawasan Taman Hutan Rakyat Sultan Thaha. Selain melakukan sosialisasi
pihaknya juga memasang papan larangan di setiap titik lahan untuk tidak
membakar hutan.
Di tempat terpisah, Kepala Bagian Ops Polres
Batanghari AKP Gadug Kurniawan mengatakan, berdarakan laporan yang diterima dari
delapan Kapolsek, di Batanghari hanya ada sekitar lima hektare lahan masyarakat yang
terbakar yang berlokasi di Kecamatan Pemayung. (Ant)
Ditemukan sembilan titik api di Batanghari
Rabu, 26 Februari 2014 11:44 WIB
.....Sebagian besar titik api yang muncul akibat ulah masyarkat yang membuka lahan dengan cara membakar," katanya.....