Bogor (ANTARA Jambi) - Dokter Rumah Sakit PMI Bogor, Jawa Barat berhasil mengeluarkan batu kandung kemih seberat 2 kilogram dari penderita kandung kemih Odih (48) setelah menjalani operasi di rumah sakit tersebut.
Menurut dr Laura Sitanggung Mapendri, S.Po, di Bogor, Rabu mengatakan kasus batu kandung kemih seberat 2 kg merupakan kasus yang jarang pernah terjadi didunia maupun di Indonesia.
"Ini tergolong langka, karena ukuran batu kemihnya cukup besar seberat 2 kg," ujarnya. Dokter Laura menjelaskan pasien datang ke rumah sakit PMI dalam kondisi sudah kesakitan karena tidak bisa kencing lagi. Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan secara fisik, mendiagnosa keluhan dan mengambil foto sehingga diketahui ada batu yang tersimpan di saluran kemih Odih.
Ia mengatakan keluahan sakit saat kecing sudah dirasakan oleh Odih sejak ia duduk di Sekolah Dasar (SD) atau sekitar 38 tahun yang lalu.
"Karena faktor pendidikan, serta sosial ekonomi sehingga yang bersangkutan tidak pernah berobat. Sehingga ukuran batu yang ada di saluran kemih terus membesar seiring berjalannya waktu," ujar Laura.
Selain faktor tersebut lanjut Laura pasien juga memiliki kebiasaan buruk seperti jarang minum, makan segala jenis makanan yang kurang sehat, serta kebiasaan menahan kencing.
Kebiasaan buruk inilah yang membuat ukuran batu di saluran kemihnya terus membesar hingga seberat 2 kg, dan batu tersebut sudah ada selama 38 tahun di tubuh Odih.
Menurut dr Laura, peristiwa batu saluran kemih sebesar 2 kg jarang dan sulit ditemukan di dunia dengan persentasi 0,1 persen kasus ditemukan di Afrika.
Hal ini dikarenakan pola masyarakat internasional yang selalu melakukan pemeriksaan kesehatan. Sehingga bisa dideteksi sejak dini.
Namun, lanjut Laura, dalam jurnal internasional yang dipelajarinya, nama Bogor disebutkan dalam literatur jurnal karena pernah ditemukan kasus serupa namun dengan ukuran lebih kecil dari saat ini.
"Dari hasil penelitian yang saya baca juga disebutkan ada beberapa wilayah yang kualitas airnya mengandung zat kapur cukup tinggi seperti Citereup. Unsur kapur sangat banyak disana sehingga tidak baik bagi kesehatan," ujarnya.
Penyakit batu kadung kemih dapat dicegah, selain melalui pemeriksaan secara rutin, juga menghindari prilaku kurang minum, menjaga pola makan dan menahan kencing.
"Ini diambil pelajaran untuk kita, setiap orang membutuhkan cairan dalam tubuhnya, cukupilah apa yang dibutuhkan oleh tubuh. Minum minila 12 gelas perhari, dan jangan suka menahan kencing. Cek pola makan, hindari yang mengandung kalsium dan oksalat, minimal dikurangi," ujarnya.
dr Laura menambahkan, selama 17 tahun menjadi dokter ia baru menemukan pasien dengan ukuran batu kadung kemih seberat 2 kg. Sebelumnya ia pernah melakukan operasi batu ginjal saat bertugas di RS Fatmawati namun ukurannya lebih kecil dari temuan saat ini.
Menurut dr Laura, dengan ada program JKN dari Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, pasien dapat memeriksakan kesehatanya secara mudah. Seperti yang dilakukan Odih, sehingga pola masyarakat internasional untuk memeriksakan diri secara berkala dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Sementara itu pasien Odih, kita telah menjalani masa pemulihan setelah operasi yang dilakukan Jumat (28/3) kemarin.
Odih mengakui dirinya jarang sekali minum, dalam sehari ia hanya minum 1 gelas di pagi hari, dan sesekali minum kopi, serta minuman penyejuk lainnya.
"Saya memang jarang minum, sehari mungkin satu sampai dua gelas saja. Kalau makan saya tidak ada pantangan, semua saya makan," ujar bapak dua anak ini, yang beprofesi sebagai tukang ojeg.
Dokter keluarkan batu 2 kg dari pasien
Rabu, 2 April 2014 17:50 WIB
.....Ini tergolong langka, karena ukuran batu kemihnya cukup besar seberat 2 kg.....