Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu memastikan produksi film nasional meningkat signifikan tahun ini atau sekitar 18,4 persen dibandingkan tahun lalu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa perkembangan sektor ekonomi kreatif, khusus produksi film nasional, hingga April 2014 sebanyak 45 judul film yang telah lulus sensor atau terjadi peningkatan sebesar 18,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Bila tahun lalu jumlah produksi film kita sebanyak 105 judul film, tahun ini optimistis akan meningkat," katanya.
Bahkan, Menteri yakin peningkatan tersebut juga akan diikuti dengan peningkatan kualitas, terbukti sudah banyak film Indonesia yang diperhitungkan di dunia internasional.
Mari mencontohkan beberapa judul film Indonesia, seperti The Raid 2: Berandal bisa menjadi populer di kalangan masyarakat film internasional.
"Dalam pertemuan atau festival film internasional para produser dunia sering menyebutkan film tersebut kepada delegasi Indonesia," katanya.
Dari 45 judul film Indonesia yang dihasilkan hingga April 2014, beberapa di antaranya dinyatakan berkualitas dan sukses tayang di gedung bioskop.
Film-film itu antara lain berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa part 2, Sepatu Dahlan, Princess, Bajak Laut & Allien, Kau dan Aku Cinta Indonesia, Sayap Kecil Garuda, Comic 8, serta film Killers yang merupakan film kolaborasi antara Indonesia dan Jepang.
Pihaknya sendiri mendorong dan mengapresiasi sukses industri film lokal salah satunya melalui pendukungan dalam acara Minifilm Festival Indonesia pada 28 April sampai dengan 1 Mei 2014.
"Film adalah juga cara yang baik karena secara visual dan menyentuh perasaan kita dapat promosi sejarah, budaya, lokasi, dan cerita mengenai diaspora Indonesia. Dengan demikian, hal tersebut dapat meningkatkan rasa ingin tahu yang berakhir pada kunjungan ke Indonesia serta pemahaman yang lebih baik," katanya.
Menurut Menteri meningkatnya produksi film nasional tersebut makin menguatkan peran penting sektor ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional yang dalam beberapa tahun terakhir ini terus meningkat.
Pada tahun 2013, kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian sebesar Rp 641,8 triliun atau mencapai 7 persen PDB nasional.
Nilai surplus perdagangan ekonomi kreatif (Ekraf) pada periode 2010--2013 sebesar Rp 118 triliun sehingga kontribusi devisa sektor ekonomi kreatif ini mencapai 11,89 miliar dolar AS.
Dengan demikian, total kontribusi devisa dari sektor pariwisata dan ekraf (Parekraf) mencapai 21,95 miliar dolar AS atau 11,04 persen dari total devisa Indonesia. (Ant)