Jambi (ANTARA Jambi) - Warga Desa Dusun Tuo, Kecamatan Sumai, Kabupaten Tebo, Jambi meminta Gubernur Jambi Hasan Basri Agus membangun jembatan permanen untuk peningkatan ekonomi warga setempat.
Permintaan itu disampaikan langsung Kepala Desa Dusun Tuo, Mas Muad, saat kunjungan kerja Gubernur Jambi ke desa terpencil di Kabupaten Tebo itu, Senin.
Mas Muad mengatakan, jembatan yang saat ini digunakan warga adalah jembatan gantung yang dibangun 1995 dengan panjang 130 meter, namun kondisi jembatan itu sudah tidak layak sebagai akses utama ekonomi warga, sebab ketika membawa hasil tani warga merasa kesulitan.
"Kami meminta Pak Gubernur untuk membangun jembatan gantung itu menjadi jembatan permanen. Jembatan itu akses utama warga pergi ke kebun dan membawa hasil tani," katanya.
Dijelaskannya, saat melintasi jembatan, petani sawit yang membawa hasil tani harus melansir buah, petani hanya bisa membawa dua sampai tiga tandan buah sawit, jika beban melebihi itu tentu saja laju kendaraan tidak akan stabil, dikhawatirkan pengendara dan kendaraan terjatuh ke sungai.
"Masih ada satu dusun lagi yakni Ulu Bandung, petani sawit asal desa itu juga banyak, tapi melewati jembatan gantung susah, hanya bisa membawa beberapa tandan saja. Jadi aktivitas terganggu. Jika dibangun permanen akses kami tentu akan lancar," ujarnya.
Menanggapi itu, Hasan Basri Agus mengatakan bahwa dirinya akan segera memerintahkan jajarannya untuk mensurvei jembatan bersama pemerintah kabupaten, sebab biasanya kabupaten yang mengeluarkan desain dan provinsi tinggal mengerjakan fisiknya saja.
"Memang ada kebutuhan dasar yang mendesak yakni jembatan yang menyeberangi Sungai Batanghari, yang ada sekarang baru jembatan gantung dan mereka meminta dijadikan permanen, kita akan survei dulu," katanya.
Terkait anggaran yang dikeluarkan, gubernur mengatakan itu harus diteliti dulu, baik lokasi maupun potensi ekonomi akibat pembangunan jembatan itu.(Ant)