Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Rahmat Derita mengatakan tidak semestinya aktivitas belajar dan mengajar disekolah diliburkan cuma karena asap sebab itu akan merugikan siswa.
"Surat sudah saya berikan ke Dinas Pendidikan di kabupaten/kota masing-masing. Seharusnya sudah sampai dan telah dibaca, dan harusnya Pemda sedikit cerdas mencari solusi," katanya di Jambi, Senin.
Dirinya tetap bersikukuh tidak menyetujui sekolah diliburkan, menyusul sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jambi yang meliburkan sekolah hingga hari ini, karena asap yang semakin tebal.
Rahmat mengatakan, surat intruksi untuk tidak meliburkan sekolah sudah dikirimkan ke Dinas Pendidikan kabupaten/kota pada Jumat (28/8) lalu, imbauan dirinya ini juga sudah ditulis di media. Namun tidak digubris pemkab/ pemkot di Jambi.
"Tidak mungkin pemerintah di kabupaten/kota tidak membaca himbauan tersebut. Memang ini kewenangan kabupaten/kota, jadi kita tak bisa berbuat apa-apa lagi kalau mereka tetap libur. Tahun 2017 nanti baru SMA sederajat jadi kewenangan Provinsi," katanya.
Imbauan itu dikeluarkannya lantaran menimbang terganggunya proses belajar mengajar di sekolah. Sebab dalam kalender akademik sekolah, sudah disepakati jadwal libur dan jadwal belajar siswa.
"Kesepakan kalender akademik itu dibuat oleh provinsi dan kabupaten/kota. Jika libur tentu merugikan siswa itu sendiri," katanya.
Dijelaskannya, siswa akan rugi karena materi yang disampaikan dan yang sudah direncanakan oleh guru tidak tuntas. Apalagi, dalam satu semester menurutnya siswa harus masuk dan tidak boleh kurang dari 106 hari.
Dia mengatakan tidak akan mengirimkan surat himbauan untuk kedua kalinya. Menurutnya, keputusan diserahkan kembali ke Pemda masing-masing. Namun, Rahmat tetap tidak setuju jika karena asap siswa diliburkan.
"Menurut saya, libur sekolah bukan jalan keluar. Kenapa pendidikan dikorbankan. Kalau memang dianggap berbahaya, kenapa hanya sekolah, suruh saja libur semuanya," kata Rahmat.
"Ketika di rumah dikelilingi asap dan di kelas juga asap. Kan sama saja. Apakah ada jaminan, ketika anak-anak libur mereka berkurung di dalam rumah. Apakah mereka tidak akan berkeliaran main di luar rumah, ini akan lebih berbahaya. Saya tidak setuju sekolah libur karena asap," katanya menambahkan. (Ant)