Jambi (ANTARA Jambi) - Dua kompi atau sebanyak 200 personel Brimob dari Polda Aceh dikirim ke Jambi untuk membantu Operasi Mantap Praja (OMP) dalam rangka pengamanan Pilkada serentak di Provinsi Jambi pada 9 Desember.
Apel penerimaan dua kompi anggota Brimob Polda Aceh itu dipimpin langsung oleh Kapolda Jambi, Brigjen Pol Lutfi Lubihanto, di Mako Brimob Polda Jambi, Selasa.
Anggota Brimob Aceh tersebut akan ditugaskan untuk membantu pengamanan Pilkada serentak di wilayah timur dan barat Provinsi Jambi bersama anggota kepolisian setempat, kata Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Kuswahyudi Tresnadi.
Dengan adanya tambahan BKO anggota Brimob Polda Aceh sebanyak 200 personel, maka jumlah personel Brimob di Jambi yang akan turut serta mengamankan jalannya Pilkada serentak nanti ada sebanyak 600 personel dari Aceh dan Jambi sendiri.
Seluruh personel Brimob tersebut sudah disebarkan ke beberapa kabupaten yang dianggap sebagai titik rawan konflik Pilkada di Provinsi Jambi dan para personel tersebut akan melakukan pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Selain anggota Brimob, masing-masing polres juga menyiagakan anggotanya seperti Polresta Jambi mengerahkan personel sebanyak 35 orang, Polres Batanghari 52 orang, dan Polres Muaro Jambi 83 personel.
Kemudian Polres Tanjung Jabung Barat 65 orang dan Polres Tanjung Jabung Timur 65 orang. Selanjutnya Polres Bungo 49, Polres Tebo 58 orang, dan Polres Merangin 76 orang dan kemudian Polres Sarolangun 128 orang dan Polres Kerinci 39 orang.
"Penugasan mereka sudah dimulai H-2 sampai H+1, " kata Kuswahyudi.
Selain personel yang mengamankan TPS, juga ada personel lainnya yang dikerahkan untuk melakukan patroli dengan sistem pengamanan tertutup dengan melibatkan fungsi intelijen juga dilakukan.
Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan Polda Jambi, ada dua daerah yang mendapatkan perhatian khusus, yakni Kabupaaten Kerinci dan Kabupaten Bungo. Namun pihak Polda tidak menyebutkan secara rinci tingkat kerawanan di kedua daerah tersebut.
Sementara itu untuk masa tenang jelang hari pencoblosan, kerawanan yang mungkin terjadi yakni black campain, money politic, dan gangguan dari kelompok-kelompok tertentu.
"Yang jelas kita siap melakukan pengamanan dan untuk pengamanan itu sendiri kita juga dibantu oleh TNI," kata Kuswahyudi Tresnadi.(Ant)