Jambi (ANTARA Jambi) - Tidak hanya masyarakat, tapi Perusahaan Daerah Air Munim (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi juga menyatakan merugi ratusan juta rupiah akibat seringnya pemadaman listrik di kota itu.
Direktur Utama PDAM Tirta Mayang Erwin Jaya di Jambi, Minggu mengatakan, saat pemadaman listrik tersebut ada potensi pendapatan yang hilang karena semua peralatan PDAM untuk perairan menggunakan energi listrik.
"Misalnya pemadaman itu bisa dalam sehari tiga kali, dan jika kita kalkulasikan kehilangan pendapatannya bisa Rp50 juta per hari," kata Erwin di Jambi, Minggu.
Kerugian tersebut, katanya, tidak hanya dari segi pendapatan, tapi pemadaman listrik juga membuat peralatan pompa untuk mengalirkan air ke pipa juga berdampak bermasalah dan mudah rusak.
"Pompa juga mengalami kerusakan dan saat ini saja ada dua pompa yang rusak, gara-gara listrik padam mesin otomatis berhenti medadak," katanya.
Bahkan dalam kurun waktu satu bulan terakhir, secara hitungan kasar kerugian yang dialami sebesar Rp600 juta untuk biaya perbaikan peralatan pompa yang rusak.
"Potensi penjualan air menjadi berkurang karena listrik padam sehingga air sering macet. Akibatnya pipa mudah pecah, peralatan dan pompa juga rusak," katanya menjelaskan.
Erwin mengatakan selain kerugian materil, pemadaman listrik tersebut juga berdampak pada kerugian immateril yakni kerugian yang dialami masyarakat atau pelanggan PDAM.
"Pelanggan tidak tahu masalah listrik, pompa dan segala macamnya, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan PDAM jadi turun," katanya menambahkan.