Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Zumi Zola, minta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jambi mengaudit proyek pembangunan pasar Angsoduo Jambi karena mega proyek itu tak juga rampung.
"Sebelum memutuskan kontrak ini diperpanjang atau tidak, saya minta BPKP untuk turun, sudah seminggu yang lalu saya minta untuk diprioritaskan. Ini supaya Pemerintah Provinsi Jambi bisa mengambil keputusan yang tepat," kata Zola saat sidak ke lokasi proyek," Minggu.
Zola mengatakan, jika melihat rencana proyek pasar tradisonal modern yang dikerjakan PT Eraguna Bumi Nusa (EBN) itu cukup bagus, namun perlu kajian lebih dalam mengingat realisasi proyek belum sampai 50 persen.
"Ada teknis yang harus dikaji, seperti masalah persediaan bajanya, baja ini harus pesan khusus dari Jakarta. Sementara waktu deadline yang sudah disepakati dari awal apakah mencukupi atau tidak," ujarnya.
Zola menegaskan, pertimbangan untuk melanjutkan atau tidak pembangunan pasar Angsoduo yang paling penting adalah dari BPKP. Sebab badan pemeriksa itu akan mempelajari dari awal mulai dari perencanaan sampai perjanjian-perjanjian. Apakah sesuai atau tidak.
"Dari pihak pengembangnya menyatakan bahwa realisasi pekerjaannya sekitar 45 persen namun harus dilihat juga hasil penilaian BPKP.Kami berpegang pada apa rekomendasi dari BPKP. Saya harap pemeriksaan BPKP segera selesai," katanya menjelaskan.
Gubernur muda ini memastikan PT EBN minta perpanjangan kontrak karena pembangunan tidak akan selesai hingga April mendatang.
"Ini pasti diminta untuk diperpanjang, sebelum memutuskan itu saya butuh kajian hukumnya dulu, deadlinenya 9 April 2016," katanya.
Sementara terkait pedagang yang sudah menyetor uang muka untuk mendapatkan kios, lapak dan ruko di pasar tradisonal baru itu, Zola mengatakan sudah banyak reaksi pedagang yang dijanjikan tempat sementara bangunan juga belum selesai.
"Bicara masalah pedagang-pedagang yang utamanya pedagang di Angsoduo lama tentu perlu kita daftar, berapa banyak, siapa saja yang berhak untuk menempati kios-kios ini. Ada tercatat 3.000 lebih pedagang, tetapi sampai hari ini dari Dinas Pasar Kota Jambi melaporkan baru terdaftar 30 persen dari jumlah itu sedangkan bangunan ini mengacu pada berapa jumlah pedagangnya," katanya menjelaskan.
"Kami mohon dukungan dari Dinas Pasar Kota Jambi untuk menginformasikan segera kepada kami, jangan sampai nanti ada pedagang yang tidak dapat," katanya lagi.
Selain itu, Zola juga menegaskan kepada para subkontraktor untuk benar-benar memperhatikan pekerjaannya, termasuk pembayaran gaji serta jaminan keselamatan kerja.
Pantauan di lapangan, Zola dan rombongan tiba sekitar pukul 08.00 WIB. Zola langsung mengecek satu per satu bangunan dalam kawasan pasar yang dikerjakan PT EBN itu.
Inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan pasar Angsoduo baru yang dilakukan mantan aktor itu guna melihat langsung progres pembangunan pasar tradisional modern yang digadang-gadang menjadi ikon Jambi ke depan.(Ant)