Jambi (ANTARA Jambi)- Pengamat sosial dan pemerintahan Jambi Ferdiansyah Rivai, menilai pembangunan dan penataan fasilitas rumah dinas wali kota Jambi yang sekarang sedang dikerjakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) setempat itu belum sesuatu yang mendesak.
"Pembangunan dan penataan sejumlah fasilitas di rumah dinas wali kota Jambi itu belum begitu penting, karena sebaiknya pembangunan itu harus memprioritaskan sektor publik yang lebih penting untuk masyarakat," kata Ferdiansyah dihubungi dari Jambi, Minggu.
Ferdiansyah Rivai yang merupakan putra asli Jambi yang juga Dosen Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya itu mengatakan, pembangunan sektor publik yang memang harus fokus dilakukan itu seperti pembangunan untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan, kesehatan, air bersih dan fasilitas publik lainnya yang bisa diakses oleh masyarakat kalangan bawah.
"Karena tren kepemimpinan saat ini adalah pemimpin yang melayani, jika wali kota ngotot, maka kepemimpinan ini akan menjadi langkah mundur dan justru akan kembali ke model kepemimpinan lama ala raja-raja, yang sangat suka membangun istana-istana dan kraton yang berjarak dan sulit diakses oleh rakyat," katanya menjelaskan.
Menurutnya, daripada wali kota Jambi membangun lapangan tenis di rumah dinasnya itu alangkah baiknya membangun lapangan futsal yang merupakan olah raga yang populer semua kalangan sehingga lebih mudah diakses.
"Tenis itu olahraga yang memiliki segmen khusus (umumnya kalangan atas), sedangkan futsal adalah olahraga yang popouler di semua kalangan. Jika nanti lapangannya itu dibuka untuk publik, maka bisa sekaligus jadi arena penampung aspirasi masyarakat," kata alumni pascasarjana HI Universitas Gajah Mada (UGM) itu.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Jambi menyebutkan, nilai anggaran pembangunan penataan fasilitas rumah dinas Wali Kota Jambi yang saat ini tengah dikerjakan mencapai sekitar Rp8 miliar.
Kepala Bidang Cipta Karya pada DPU Kota Jambi, Maireza Sudino di Jambi, Jumat, mengatakan pembangunan dan penataan fasilitas rumah dinas (rumdis) wali kota tersebut terdiri dari perluasan aula griya mayang, turap, lapangan tenis dan reservoir (tempat menyimpan cadangan air).
"Dari sejumlah item pembangunan dan penataan fasilitas rumah dinas wali kota Jambi, jika ditotal anggarannya sekitar Rp8 miliar," kata Maireza.
Rinciannya, untuk penataan sula griya mayang sebesar Rp4,5 miliar, lapangan tenis Rp2,7 miliar dan selebihnya untuk reservoir serta pembangunan turap.
Dikatakannya, semua pembangunan dan penataan fasilitas rumah dinas tersebut ditargetkan akhir tahun 2016 sudah rampung.
Dia menjelaskan, fasilitas reservoir itu nantinya untuk mengantisipasi jika di rumah dinas kekurangan air bersih, sementara untuk pembangunan lapangan tenis untuk rutinitas kegiatan kepala daerah berolah raga guna menjaga kesehatan.
"Untuk lapangan tenis, nanti dibangun dengan konsep Indoor (dalam ruangan) yang memakai standar baku SNI dari Koni," katanya.
Sementara untuk perluasan aula griya mayang tersebut, nantinya akan ada penambahan spesifikasi seperi penambahan gudang penyimpanan, ruang ganti dan ruang kontrol.
"Aula itu nantinya menjadi luas, sehingga bisa menambah audien yang hadir sekitar 18 persen dari sepesifikasi sebelumnya," katanya menambahkan.