Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi melibatkan kelompok tani dan kelompok wanita tani (KWT) setempat untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan melalui Gerakan Pangan Murah.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Rabu, gerakan pangan murah ini sebaiknya dilakukan sebulan dua kali dengan melibatkan KWT dan kelompok tani lainnya.
"Termasuk juga petani rumahan yang sudah kita ajar melakukan urban farming untuk menjual hasil pertaniannya di Gerakan Pangan Murah ini," kata dia.
Ia mengatakan bahwa program ini harus memberikan dampak untuk harga pangan di pasaran. Harga komoditas di Gerakan Pangan Murah ini, kata dia, dipastikan lebih murah karena langsung dijual oleh pemasok. Dengan begitu, maka pemerintah dapat menekan harga komoditas yang mengalami kenaikan.
Keterlibatan para petani dan KWT di daerah itu, menurutnya bisa membantu pemerintah dalam memenuhi pasokan bahan pangan terutama cabai, bawang dan lainnya.
"Banyak kelompok usaha tani yang hasilnya kami sarankan juga untuk tidak dulu disuplai ke pasar, tapi dapat dilakukan pasar murah seperti ini sehingga harganya akan lebih terjangkau untuk masyarakat," kata dia.
Fasha juga meminta dinas terkait untuk melakukan Gerakan Pangan Murah pada beberapa lokasi di Kota Jambi agar merata.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi Evridal Asri mengatakan Gerakan Pangan Murah ini digelar untuk menjaga ketersediaan pangan dan keterjangkauan harga.
Setidaknya terdapat 300 kelompok tani dan lebih dari 100 KWT yang dibina oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat.
Gerakan Pangan Murah juga menjadi wadah bagi kelompok tani ini memasarkan hasil pertaniannya.
Pada kesempatan ini Pemkot Jambi juga menggandeng Bulog untuk penyaluran beras SPHP dengan harga Rp53 ribu per lima kilogram.
Selain beras juga terdapat komoditas lain seperti bawang merah, bawang putih, ayam dan sayuran lainnya.