"Telah berpulang senior kita Bapak Sabam Siagian di RS Siloam Semanggi pukul 16.30 (WIB)," demikian bunyi kabar tersiar yang awalnya dari grup chat whatsapp Lembaga Pers Doktor Soetomo (LPDS), Jumat sore ini.
Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Anggur Barat II/2, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, untuk kemudian dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, Minggu sore atau Senin sore pekan depan, menunggu semua anggota keluarganya hadir di rumah duka.
Lahir di Jakarta pada 4 Mei 1932, Sabam adalah wartawan senior negeri ini yang pernah menjabat Duta Besar RI di Australia periode 1967-1973.
Sempat masuk Fakultas Hukum dan Ilmu-ilmu Sosial, Universitas Indonesia, namun karena tidak terlalu tertarik ia memutuskan pindah ke Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN) tapi tidak selesai juga. Pada 1978, ia mengikuti program Nieman Fellow for Journalism dari Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
Pada 1950-an, ia pernah mengelola majalah milik Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan kemudian menggagas pendirian Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia.
Pada pertengahan 1960-an, ia bekerja pada bagian riset perwakilan PBB di Indonesia.
Ia juga menyandang tanda kehormatan bintang jasa utama. Usai karier diplomatnya ia kembali ke dunia pers dan berkutat di Suara Pembaruan sebagai presiden komisaris dan The Jakarta Post dan termasuk dalam Dewan Tajuk Rencana.
Ia juga menjadi ketua Indonesia-Australia Business Council selama nenerapa waktu. Sejak 1983, ia kerap mengupas masalah internasional di koran berbahasa Inggris Jakarta Post yang turut didirikannya.