Poso (ANTARA Jambi) - Sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang diduga adalah anggota kelompok Santoso, ditemukan di pinggiran Sungai Puna, Desa Tangkura, Kabupaten Poso, Sulteng, bersama bom rakitan yang masih aktif pada Rabu, sekitar pukul 09.00 WITA.
Jenazah tersebut kini diamankan di Polsek Poso Pesisir Selatan guna pemeriksaan lebih lanjut oleh Tim Indentifikasi Pasukan Tinombala.
Kabid Humas Poda Sulteng yang juga Ketua Satgas Penerangan Operasi Tinombala Poso AKBP Hary Suprapto yang dikonfirmasi melalui telepon membenarkan penemuan mayat tersebut.
Menurut dia, mayat itu ditemukan oleh warga Desa Tangkura yang kemudian dievakuasi ke Polsek Poso Pesisir Selatan.
"Iya, ada satu jenazah, jenis kelamin laki-laki, kini telah di Polsek guna penyelidikan selanjutnya," ujarnya.
Menurut Hary, untuk sementara korban belum dapat diketahui identitas sebab masih dalam proses penyelidikan di Polsek Poso Pesisir Selatan.
Ditanya apakah mayat itu memiliki ciri-ciri seperti orang-orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) anggota Kelompok Santoso, Hary belum bisa memastikan karena masih sedang diidentifikasi.
"Kami belum dapat menguraikan identitas korban, dan belum dapat dipastikan apakah masuk dalam daftar anggota kelompok santoso, sebab saat ini tengah dalam penyilidikan pihak kepolisian," ujarnya.
Di lokasi penemuan mayat tersebut, juga ditemukan bom rakitan yang masih tergolong aktif, namun Hary belum dapat menjelaskan berapa buah bom rakitan yang ditemukan itu.
"Barang bukti berupa bom rakitan yang masih aktif ada namun soal berapa jumlahnya, belum ada informasi pasti. Masih dalam proses penyelidikan," ujarnya.
Setelah diidentifikasi, jenazah tersebut akan dievakuasi ke RSU Bhayangkara Palu untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Informasi yang beredar di kalangan wartawan di Kota Palu menyebutkan bahwa jenazah tersebut sedang dalam proses evakuasi (perjalanan) dari Poso Pesisir ke RSU Bhayangkara Palu bersama salah seorang anak buah Santoso lainnya yang menyerahkan diri kepada tim Operasi Tinombala yang disebut-sebut bernama Basri alias Bagong.