Lombok Timur (ANTARA Jambi) - Gunung Barujari atau anak Gunung
Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali meletus pada
Selasa pukul 14.45 WITA.
Petugas vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani di Sembalun
Kabupaten Lombok Timur, Mutaharlin, menyebutkan tinggi letusan abu
vulkanik mencapai 2.000 meter dengan amplitudo sebesar 55 milimeter.
"Letusan terjadi hanya satu kali, ini letusan pascaletusan besar
pada tahun 2015. Sore ini sudah tidak ada lagi letusan, mudahan tidak
berlanjut," katanya.
Meskipun terjadi letusan, kata dia, pihaknya belum menaikkan status
dari normal ke waspada, sehingga aktivitas pendakian ke Gunung Rinjani,
masih belum ditutup dengan jarak aman 1,5 kilometer dari pusat letusan.
Para pendaki hanya diminta untuk tidak mendekati Gunung Barujari yang berada di area Danau Segara Anak.
"Kami belum merekomendasikan penutupan jalur pendakian, tapi
kondisi ini masih dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi. Jadi kami menunggu rekomendasi lebih lanjut," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
NTB H Muhammad Rum meminta masyarakat di Pulau Lombok untuk waspada
terhadap dampak letusan abu vulkanik yang condong ke arah barat daya
Pulau Lombok.
"Masyarakat diminta waspada, terutama di sekitar Kabupaten Lombok
Utara dan diperkirakan mencapai Mataram. Siapkan masker jika ada tanda
tanda hujan abu," ujarnya.
Gunung Barujari pernah meletus pada 20 Oktober 2015 sekitar pukul
10.45 WITA dan menyebabkan jalur pendakian ditutup dan aktivitas
penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan karena ketinggian letusan
berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru yang terbentuk pada
tahun 1944 berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani dengan kawah
berukuran lebar 170 meter dan panjang 200 meter, ketinggian 2.296-2376
meter dari permukaan laut (mdpl).
Anak gunung Rinjani di Lombok kembali meletus
Selasa, 27 September 2016 16:39 WIB
......Letusan terjadi hanya satu kali, ini letusan pascaletusan besar pada tahun 2015. Sore ini sudah tidak ada lagi letusan, mudahan tidak berlanjut......