Jakarta (ANTARA Jambi) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) mencatat gempa bumi yang mengguncang wilayah Jawa Timur juga
dirasakan hingga Bali dan Lombok.
"Dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Yogyakarta,
seluruh wilayah Jawa Timur, Bali, dan Lombok," kata Kepala Bidang
Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono di
Jakarta, Rabu.
Guncangan paling kuat dirasakan di Malang, Karangkates, Kepanjen,
Lumajang, dan Jember, dalam skala intensitas II SIG BMKG (IV MMI).
Menurut laporan, di daerah tersebut guncangan gempa bumi dirasakan
cukup kuat hingga warga yang belum tidur terkejut dan berlarian keluar
rumah. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai akibat dampak
gempabumi.
Dia menjelaskan, ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi
ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi
Lempeng.
Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng
Eurasia dengan laju sekitar 70 mm/tahun mengalami deformasi batuan di
zona Benioff pada kedalaman 91 km hingga memicu terjadinya gempa bumi.
Ciri gempa bumi berkedalaman menengah semacam ini memiliki spektrum
guncangan yang luas, sehingga wajar jika gempa bumi berkekuatan 6,2
Skala Richter itu dirasakan hingga Yogyakarta dan Lombok.
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 23.00 WIB baru terjadi satu kali
aktivitas gempabumi susulan dengan kekuatan Magnitude 4,3.
Kepada warga masyarakat pesisir pantai selatan Yogyakarta, Jawa
Timur, Bali, dan Lombok diimbau agar tetap tenang, karena gempa bumi
yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis pemutakhiran data BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi
terjadi pada pukul 22.10.11 WIB dengan kekuatan Magnitude 5,8.
Episenter terletak pada koordinat 9,39 LS dan 113,09 BT, tepatnya
di cekungan busur muka (fore arc basin) Samudera Hindia pada jarak 165
km arah tenggara Kota Malang pada kedalaman 91 km.
Gempa 6,2 SR guncang Samudera Hindia
Kamis, 17 November 2016 7:48 WIB