Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi mencatat jumlah kerugian material akibat bencana alam yang terjadi di wilayahnya sepanjang 2016 mencapai Rp7,2 miliar.
"Jumlah angka kerugian materil itu dari 14 insiden atau kejadian berupa bencana banjir, angin kencang, tanah longsor, kebakaran dan juga banjir bandang yang terjadi di wilayah Kabupaten Sarolangun selama 2016," Kata Kepala BPBD Kabupaten Sarolangun Mulyadi di Sarolangun, Jambi, Kamis.
Dari sekian banyak bencana itu yang paling besar nilai kerusakannya yaitu banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Batang Asai pada Oktober 2016 dan di Desa Bukit Murau serta Desa Muaro Air Duo yang kerugiannya capai Rp3 miliar.
Selain itu ada kejadian putusnya jembatan gantung di Desa Mengkadai Kecamatan Limun senilai Rp1,5 miliar dan jembatan Travesium di Desa Pulau Aro Kecamatan Pelawan Rp877 juta.
Dari rangkaian bencana alam yang terjadi sepanjang tahun lalu yang paling banyak adalah bencana banjir di Kecamatan Batang Asai dan Kecamatan Limun.
Bencana di dua kecamatan tersebut terjadi pada April dan Oktober 2016 yakni pada Oktober 2016 terjadi banjir bandang di Desa Bukit Murau Kecamatan Batang Asai.
"Namun seluruh kecamatan pernah mengalami bencana, tetapi yang paling rawan itu di Kecamatan Batang Asai dan Limun, disana juga terjadi banjir bandang dan angin kencang, serta abrasi sungai," kata Mulyadi.
Selain itu dalam catatan BPBD Sarolangun, selama bencana tersebut ribuan rumah penduduk mengalami kerusakan dan terbanyak akibat terendam air selama bencana terjadi.
"Tidak hanya rumah warga, tempat ibadah, lahan sawah dan jalan umum pun juga banyak yang mengalami kerusakan akibat bencana banjir tersebut," kata Mulyadi.
Untuk bantuan tersebut dana yang disediakan berasal dari pusat dan juga Dana Tidak Terduga (DTT) yang bersumber dari APBD Kabupaten Sarolangun, dengan rincian bantuan untuk rusak ringan maksimal Rp7 juta, rusak sedang Rp10 juta dan yang rusak berat mendapat bantuan sebesar Rp15 juta.
Mulyadi menjelaskan selama terjadi bencana sepanjang tahun, BPBD melakukan tugasnya seperti evakusi, pendataan, penyaluran bantuan, dan selalu menyediakan posko ditempat kejadian.
Sementara itu BPBD juga terus mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya setiap waktu dan kepada pemerintah daerah diharapkan agar ada perhatian lebih terhadap BPBD khususnya anggarannya karena bencana itu terjadinya tidak terduga, setidaknya satu persen dari keseluruhan anggaran disediakan untuk BPBD.
Kerugian akibat bencana Sarolangun capai Rp7,2 miliar
Kamis, 5 Januari 2017 22:25 WIB