Jakarta, Antarajambi.com - TNI dan Polri mengerahkan 18.161 personel
untuk mengamankan kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul
Aziz Al Saud pada 1 Maret - 9 Maret 2017 dan Pengamanan Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-20 tahun
2017 pada 6-7 Maret 2017 di Indonesia.
"Kekuatan pengamanan ini
jumlahnya 18.161 orang. Mereka akan mengamankan Raja Salman mulai dari
besok tanggal 1-3 Maret itu di Jakarta, selanjutnya berada di Bali
sampai tanggal 9 Maret 2017," kata Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi
selaku Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) Pengamanan VVIP di Mabes
TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
Tugas pengamanan VVIP ini, kata dia, tidak boleh dianggap ringan
karena bila sesuatu bisa terjadi TNI selalu mengantisipasi dan
mewaspadai sejak dini.
Terkait adanya dugaan serangan teroris seperti yang terjadi di
Bandung beberapa waktu lalu, menurut Pangkostrad, kewaspadaan TNI juga
diwujudkan dengan menggelar Apel Pasukan Pengamanan VVIP seperti ini.
"Semua sudah diantisipasi, sampai saat ini tidak ada penambahan
pasukan yang bertugas langsung dalam pengamanan VVIP ini," ujarnya.
Letjen TNI Edy Rahmayadi juga menyampaikan bahwa apel pasukan
pengamanan VVIP yang digelar hari ini, merupakan unsur pimpinan dan
pasukannya serta Alutsista TNI yang dikerahkan.
"Untuk pengamanan Raja Arab Saudi Salman mulai tanggal 1 Maret - 9
Maret 2017, selanjutnya pelaksanaan KTT IORA mulai tanggal 5 Maret - 7
Maret 2017," jelasnya.
"Pasukan TNI yang terlibat dalam pengamanan VVIP kunjungan
kenegaraan Raja Arab Saudi dengan kekuatan 6.161 prajurit untuk Raja
Salman dan anaknya. Sedangkan 12.000 untuk pengamanan VVIP KTT IORA
mulai dari ring I sampai ring III. Sehingga totalnya 18.161 personel,"
katanya.
Pangkostrad menekankan agar seluruh prajurit TNI-Polri memegang
teguh semua ketentuan yang berlaku dan perintah operasi serta laksanakan
Prosedur Tetap (Protap) pengamanan yang telah diatur.
"Laksanakan perintah pimpinan yang ada di lapangan dan selalu
berkoordinasi seketat-ketatnya dengan satuan tugas maupun instansi
terkait demi kelancaran operasional tugas kita bersama," katanya.
Edy Rahmayadi menegaskan, TNI-Polri tidak akan mentolerir
gerakan-gerakan yang ingin mengacau dan mencoba mempermalukan kewibawaan
pemerintahan Indonesia dengan memprovokasi maupun aksi-aksi yang dapat
mengganggu kelancaran pelaksanaan pengamanan VVIP.
"Saya ingatkan lagi, keamanan dan keselamatan tamu negara Raja
Arab Saudi beserta rombongan dan pelaksanaan KTT IORA dibebankan negara
kepada kita semua. Jangan pernah ragu dalam melaksanakan tugas, kita
adalah Bhayangkari Negara dan Bangsa Indonesia," tegasnya.
Adapun negara anggota IORA yang akan datang ke Indonesia untuk
mengikuti kegiatan KTT tersebut yakni, Afrika Selatan, Australia,
Bangladesh, India, Indonesia, Iran, Kenya, Komoros, Madagaskar,
Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Persatuan Emirat Arab, Seychelles,
Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania,Thailand dan Yaman.
Sedangkan alutsista TNI yang dikerahkan pada pelaksanaan
pengamanan VVIP tamu kenegaraan terdiri dari tiga Heli Bell; 20 unit
Rantis Anoa; enam unit Ransus Jihandak, empat KRI, dua unit Heli Bell NV
412 dan 2 unit Sea Raider serta satu unit Pesawat Boeing 737- 400, satu
unit C-130 VIP; satu unit C-295; tiga unit Heli NA S-332 VIP; satu unit
Heli NA S-332; satu unit Heli SA-330; satu unit Heli EC-120B dan
lainnya.
Raja Arab Salman akan dilindungi 18.161 personel TNI/Polri
Selasa, 28 Februari 2017 19:21 WIB