Jambi, Antarajambi.com - Sebanyak 8.600 keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Jambi Provinsi Jambi akan dapat mengakses Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui elektronik warung gotong royong (e-warong).
"Jumlah keluarga penerima manfaat PKH sesuai dengan data yang kami terima ada 26.000 keluarga penerima, namun saat ini yang dapat akses KKS baru 8.600 keluarga penerima dan nanti akan dilakukan secara bertahap," kata Kepala Dinas Sosial Kota Jambi Kaspul saat peluncuran penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai, Kamis.
Kota Jambi merupakan daerah percontohan yang telah menerapkan bantuan sosial PKH nontunai dan keluarga penerima manfaat akan secara bertahap menerima kartu keluarga sejahtera (KKS) yang dapat digunakan sebagai ATM yang dikeluarkan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Sesuai kebijakan dari pemerintah pusat saat ini bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) untuk penanggulangan kemiskinan diubah mekanismenya dalam bentuk nontunai voucher," katanya.
Jumlah keluarga penerima manfaat tersebut berasal dari Kecamatan Alam Barajo sebanyak 798 penerima, Kota Baru sebanyak 735 penerima, Jelutung sebanyak 1.026 penerima, Jambi Selatan sebanyak 586 penerima.
Kemudian Kecamatan Jambi Timur sebanyak 1.507 penerima, Pallmerah sebanyak 1.110 penerima, Pelayangan sebanyak 370 penerima, Danau Teluk sebanyak 404 penerima, Telanaipura sebanyak 857 penerima, serta Kecamatan Danau Sipin sebanyak 1.211 penerima.
Setiap rumah tangga penerima manfaat akan memperoleh dana bantuan berupa uang senilai Rp110.000 secara rutin setiap bulan dan dikonversikan dengan empat bahan kebutuhan pokok yaitu beras, gula, minyak goreng dan tepung yang dapat dibelanjakan di e-warung dan juga Rumah Pangan Kita (RPK).
Sementara itu Wali Kota Jambi Syarif Fasha dalam peluncuran bantuan pangan nontunai tersebut meminta kepada keluarga penerima agar bantuan sosial dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.
"Nanti setelah mendapatkan bantuan sosial ini ibu-ibu harus menggunakan sesuai kebutuhannya, bisa beli beras dan jangan sampai dibelikan yang tidak penting," kata Fasha di hadapan penerima manfaat.
Selain itu Wali Kota juga mengapresiasi program pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial yang telah menerapkan bantuan sosial nontunai sehingga penyalurannya menjadi lebih tepat sasaran.
"Dan juga selama ini seperti bantuan beras miskin (raskin) banyak dikeluhkan masyarakat karena berasnya kuning, tapi sekarang melalui bantuan nontunai ibu-ibu bisa membeli beras sesua selera," kata Fasha menambahkan.