Jambi, Antarajambi.com - Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Sabtu (12/7) menggelar lomba kayuh becak memeriahkan HUT ke-72 Republik Indonesia sekaligus agenda mempertahankan kearifan lokal pemanfaatan alat transportasi tradisional di daerah itu.
Kegiatan balap becak tersebut digelar di Jalan Jenderal Sudirman Kualatungkal, tepatnya di depan rumah dinas Bupati Tanjabbar, H Syafrial MS.
Kegiatan itu berlangsung meriah dan mendapat perhatian masyarakat yang rindu dan berebut tempat untuk menyaksikan balapan alat transportasi beroda tiga itu. Kegiatan itu termasuk langka dan dipertandingkan setahun sekali.
Sebanyak 24 pasangan peserta pengayuh becak utusan dari perwakilan kelurahan di Kecamatan Tungkal Ilir ikut menunjukan ketangkasan mengayuh becak di lintasan lomba yang disiapkan khusus oleh panitia.
"Kegiatan ini sebagai upaya mempererat silaturahim antara para awak becak dengan masyarakat, ajang mereka untuk tampil berkreasi dan berkkompetisi sekaligus mempertahankan kearifan lokal," katanya.
Ia menyatakan komitmen untuk mempertahankan keberadaan becak di Tanjabbar karena transportasi itu merupakan salah satu kearifan lokal di bidang transportasi yang ramah lingkungan dan telah dimiliki oleh sebagian masyarakat Tanjabbar secara turun temurun.
"Lomba becak didasarkan pada pertimbangan historis alat transportasi tradisional tersebut. Becak ini khas Tanjabbar dan perlu dilestarikan, salah satu caranya menurut kami ya semacam lomba ini," kata Bupati Safrial saat menonton lomba itu.
Pantauan di arena lomba, peserta berusaha beradu cepat berpacu merebut juara di lintasan lurus yang berjarak kurang lebih 2 x 300 meter itu. Para peserta yang tampak tak biasa mengendalikan becak pun terlihat kesulitan mengayuh untuk saling mendahului becak-becak pesaing.
Selain bupati, hadir pula pada kesempatan itu Wakil Bupati H Amir Sakib dan jajaran Porkopimda Tanjabbar, selain itu Ketua DPRD Faizal Riza juga hadir. Para penonton mengabadikan kegiatan langka itu dengan menggunakan kamera ponsel masing-masing.
Kejadian lucu sekaligus tragis mewarnai lomba, salah seorang peserta putus rantai saat hampir di garis finis. Tanpa membuang waktu berlari membawa becaknya ke garis finish, sehingga mendapat aplaus penonton.
Setiap becak dilombakan secara estafet, seorang pengayuh memacu becak sejauh 300 meter, kemudian dilanjutkan oleh pengayuh lainnya yang menuntaskan lomba ke garis finish.
Kepala Dinas Perhubungan melalui Kabid Darat Junaidi Tanjungselaku seksi penyelennggara mengatakan, para pemenang lomba balap becak mendapat hadiah berupa uang tunai dan beras 20 kg, minyak goreng dan mie instan. Kemudian seluruh peserta juga diberi kesempatan mendapatkan hadiah undian doorprize.