Jambi, Antarajambi.com- Kota Jambi, Provinsi Jambi, memulai pembangunan proyek pembangkit energi listrik terbarukan yang bersumber dari bahan baku limbah sampah padat di pasar tradisional Talang Banjar, dengan luas lahan 847,72 meter persegi.
Sekertaris Jenderal UCLG-ASPAC Bernadia Irawati Tjandradewi di Jambi, Rabu, mengatakan pembangunan tersebut mendapat hibah dari UNESCAP yang bekerjasama dengan Kementrian lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dan United Cities and Lokal Goverment Asia Pasific (UCLG-ASPAC).
"Pembangunan tersebut mendapat hibah senilai Rp1 miliar untuk pembangunan Resource Recorvery Center (RRC) atau Waste To Energy (WTE) Pilot Project," kata Sekjen (UCLG-ASPAC) setelah peletakan batu pertama pembangunan pengembangan sampah itu .
Ia mengatakan pembangunan RRC tersebut nantinya dibuat dengan sistem pengelolaan sampah organik, sehingga sebanyak 2,75 Ton sampah organik dapat diolah menjadi biogas dan juga pupuk kompos setiap harinya.
Kota Jambi, setiap harinya dapat menghasilkan sampah sebanyak 1.543 Kubik atau setara dengan 670 ton. Yang mana sampah tersebut terbagi menjadi sampah organik 75 persen dan anorganik 25 persen.
"Melalui pembangunan RRC tersebut, sampah di Kota Jambi dapat dimanfaatkan untuk biogas energi listrik dan pupuk kompos, sehingga kedepannya masyarakat semakin mengerti sampah juga mempunyai nilai yang tinggi," kata Bernadia.
Sementara itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan proyek tersebut sepenuhnya akan didanai oleh UNESCAP yang merupakan suatu lembaga di bawah naungan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) yang akan mengembangkan proyek hilirisasi sampah untuk dijadikan energi.
Sampah organik yang terdapat di pasar tradisional di daerah itu dapat diolah menjadi energi terbarukan berupa biogas dan listrik, yang juga kan bermanfaat bagi masyarakat di sekitar kawasan itu.
"Sampah yang ada di pasar Talang Banjar ini sebanyak tiga ton dan nanti akan di
tambah sebanyak dua Ton dari pasar lain, sehingga nanti setiap harinya ada lima ton sampah organik yang akan di produksi," kata Fasha.
Fasha menjelaskan di Indonesia hanya ada dua kota yang dibangun pengolahan sampah oragnik menjadi energi terbarukan, yakni Kota Jambi dan Malang.
Bila proyek ini berkembang nantinya kita akan bekerjasama lagi untuk menambahkan produksi sampah organik untuk dijadikan sumber energi terbarukan, kata Fasha menambahkan.