Tarutung, Sumut (Antaranews Jambi) - Polres Tapanuli Utara mengamankan 16 terduga pelaku demo rusuh yang mengakibatkan kerusakan kantor panitia pengawas dan menyebabkan dua anggota kepolisian mengalami luka saat aksi berujung pada tindakan pelemparan ke kantor penwas setempat.
"Sebanyak 16 terduga pelaku telah diamankan di Polres Taput," kata Kasubbag Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing, Selasa.
Ia menyebutkan seluruh terduga pelaku demo rusuh masing-masing berinisial TH, LH, RP, BT, SS, VG, SH, TS, MH, PH, CR, LP, TH, DS, JH, dan RH.
Pada saat unjuk rasa itu, Brigadir Togu Hutasoit dan Harris Matondang, kata Walpon, mengalami luka akibat aksi lempar batu oleh massa.
Dalam peristiwa tersebut, demo tanpa pemberitahuan kepada pihak kepolisian yang berujung rusuh itu tidak mengakibatkan korban jiwa. Namun, kantor Panwas Kabupaten Tapanuli Utara mengalami kerusakan.
"Konsentrasi massa sudah tidak ada lagi. Situasi sudah dalam keadaan aman dan kondusif," katanya.
Namun, Polres Taput yang dibantu sejumlah personel dari Polres Humbahas, Polres Tobasa, dan Ditsabhara Polda Sumut tetap melakukan pengamanan guna mencegah adanya aksi susulan.
Sebelumnya, Senin (16/7), ratusan orang yang menggelar aksi melakukan perusakan Kantor Panwas Kabupaten Tapanuli Utara dan melumpuhkan arus lalu lintas di Jalinsum Tarutung-Balige, serta jalur lintas Tarutung-Pahae.
Konsentrasi massa yang terbagi di dua titik, yakni di depan Kantor Panwas Kabupaten Tapanuli Utara di Desa Siraja Hutagalung, dan di simpang tiga Sipoholon-Tarutung-Hutabarat yang mengakibatkan lumpuhnya arus lalu lintas sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 20.20 WIB.
Kantor panwas dirusak massa yang berada di Desa Siraja Hutagalung Siatasbarita saat emosi massa yang ingin merangsek maju menerobos barikade polisi mendapatkan perlawanan dari aparat.
Massa yang sebelumnya menggelar orasi dengan membawa sebuah peti mati serta membakar ban bekas yang tersulut dengan cepat. Mereka langsung ditindak aparat dengan menembakkan gas air mata yang dibalas lemparan batu oleh massa.
Pedemo yang telanjur tersulut emosi membuat Kantor Panwas Kabupaten Tapanuli Utara sebagai sasaran utama pelemparan bebatuan dan sejumlah marka jalan hingga kondisi bagian depan kantor mengalami kerusakan.