“Kenaikan harga kalau memang kursnya semakin tidak baik ya semkin tidak bisa dihindari, jadi memang itu konsekuensinya,” ujar Director of Sales and Marketing MMKSI, Irwan Kuncoro, dalam temu media di Serang, Banten, Selasa.
Pada awal tahun, Irwan mengaku cukup optimis melihat keseluruhan kondisi makro ekonomi dan Indeks Kepercayaan Konsumen yang cukup baik. Namun, tren pertukaran mata uang semakin melemah pada pertengahan tahun dan tingkat suku bunga, menurut dia, harus diantisipasi.
Dia juga melihat meski kondisi makro ekonomi relatif stabil, namun beberapa faktor menjadi tantangan.
Hal senada juga disampaikan Head of Sales and Marketing Group MMKSI, Imam Choeru Cahya. Salah satu yang menjadi tantangan, Imam mengatakan, adalah komponen, yang tidak semuanya lokal, berberapa diimpor dan hal ini yang sangat terpengaruh oleh nilai tukar Rupiah.
“Kami memang sudah mengumumkan kepada diler bahwa mulai 1 Agustus akan ada kenaikan. Untuk Pajero naik Rp5 juta dan untuk Expander Rp2 juta,” ujar Imam.
Lebih lanjut, Imam mengatakan bahwa komponen dalam penentuan harga bukan hanya exchange rate. Penentuan harga tersebut telah melalui studi terlebih dahulu untuk bisa diterima oleh seluruh konsumen.
Kenaikan harga tersebut merupakan harga penebusan. Namun, khusus untuk Xpander, Imam menjelasakan bahwa kenaikan dihitung berdasarkan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) konsumen sebelum tanggal 1 Agustus tidak terdampak kenaikan harga tersebut.
“Dihitung SPK 1 Agustus baru naik,” ujar Imam.
Imam mengaku telah berkomunikasi dengan diler untuk mensosialisasikan hal tersebut kepada konsumen.