Chicago (Antaranews Jambi) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tertekan oleh indeks dolar AS yang naik tajam.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 3,6 dolar AS atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 1.227,40 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, indeks greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,41 persen menjadi 95,48 pada 1723 GMT.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Emas berjangka telah didukung dalam dua sesi terakhir oleh ketegangan geopolitik seputar hilangnya seorang wartawan Saudi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Sengketa perdagangan antara kekuatan ekonomi utama dan defisit anggaran Italia yang meningkat, juga memberikan dukungan tambahan terhadap logam mulia yang dipandang sebagai aset "safe-haven" oleh investor, terutama selama terjadi gejolak pasar.
Tetapi, peningkatan dolar AS, yang lebih lanjut menguat setelah rilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter September Federal Reserve, menekan emas berjangka.
Risalah menegaskan kembali komitmen Federal Reserve untuk kenaikan tingkat yang lebih bertahap, yang mendorong dolar AS. Akibatnya, emas berjangka memperpanjang penurunan mereka ke dalam perdagangan elektronik di sore hari.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 3,8 sen AS atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 14,633 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 turun 6,1 dolar AS atau 0,72 persen, menjadi menetap di 840,60 dolar AS per ounce.
Baca juga: Dolar menguat, harga emas pun turun
Baca juga: Emas berjangka turun lagi dipicu penguatan dolar AS
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 3,6 dolar AS atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 1.227,40 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, indeks greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,41 persen menjadi 95,48 pada 1723 GMT.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Emas berjangka telah didukung dalam dua sesi terakhir oleh ketegangan geopolitik seputar hilangnya seorang wartawan Saudi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Sengketa perdagangan antara kekuatan ekonomi utama dan defisit anggaran Italia yang meningkat, juga memberikan dukungan tambahan terhadap logam mulia yang dipandang sebagai aset "safe-haven" oleh investor, terutama selama terjadi gejolak pasar.
Tetapi, peningkatan dolar AS, yang lebih lanjut menguat setelah rilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter September Federal Reserve, menekan emas berjangka.
Risalah menegaskan kembali komitmen Federal Reserve untuk kenaikan tingkat yang lebih bertahap, yang mendorong dolar AS. Akibatnya, emas berjangka memperpanjang penurunan mereka ke dalam perdagangan elektronik di sore hari.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 3,8 sen AS atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 14,633 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 turun 6,1 dolar AS atau 0,72 persen, menjadi menetap di 840,60 dolar AS per ounce.
Baca juga: Dolar menguat, harga emas pun turun
Baca juga: Emas berjangka turun lagi dipicu penguatan dolar AS