Technical lab crash specialist ASEAN NCAP, Yahaya Ahmad, mengatakan pada Vehicle Safety Course (VSC) di Karawang Jawa Barat, Selasa (13/11), bahwa 44 model mobil itu sudah mewakili sekira 90 persen kendaraan yang dipasarkan di Indonesia.
Hasil yang diraih pun beragam, ada yang mendapat rating bintang 5 kendati ada yang mendapat hasil minor berupa tanpa bintang.
Programs Director & Asia Pacific Coordinator Global NCAP, Jessica Truong, mengatakan bahwa ASEAN NCAP merupakan bagian penting dari Global NCAP yang ingin memberikan masukan tingkat keamanan dan keselamatan kendaraan melalui rating uji tabrak.
"Kami ada di ASEAN untuk memberitahukan kepada publik tentang pentingnya keselamatan pada kendaraan, mendorong produsen untuk menghadirkan kendaraan yang lebih aman, agar kualitas kendaraan semakin baik di masa mendatang jika dibandingkan sejak lima tahun lalu," kata Jessica Truong.
Baca juga: ASEAN NCAP ajang APM unjuk teknologi keselamatan
MPV
Berdasarkan laporan ASEAN NCAP 2012-2018, sejumlah MPV yang dijual di Indonesia sudah melakukan uji tabrak dengan hasil yang beragam.
Mobil keluarga populer saat ini, Mitsubishi Xpander, meraih bintang empat dalam penilaian "single rating" pada pengujian yang digelar Januari 2018.
Toyota Avanza yang diuji tabrak pada Juli 2013 mendapat bintang 4 pada keselamatan penumpang dewasa (AOP) dan bintang 2 pada keselamatan anak-anak (COP). Hal yang sama juga diraih saudara kembarnya yakni Daihatsu Xenia.
Suzuki Ertiga yang dites pada April 2016 mendapatkan bintang 4 pada keselamatan penumpang dewasa (AOP) dan bintang 2 pada keselamatan anak-anak (COP). Begitu juga dengan Nissan Grand Livina yang diuji pada 2015, meraih bintang 4 pada AOP dan bintang 2 pada COP.
Hasil memuaskan disabet dua MPV Toyota, Sienta dan Innova, yang sama-sama mendapat bintang 5 pada keselamatan penumpang dewasa dan bintang 4 untuk keselamatan anak-anak.
Hal yang berbeda diraih Daihatsu Sigra yang hanya mendapat bintang 1 untuk AOP dan bintang 2 pada COP, sedangkan Toyota Calya lebih unggul karena meraih bintang 4 untuk keduanya.
Baca juga: Perlunya rem ABS untuk sepeda motor
Sedan-City Car
Beralih ke segmen sedan dan city car, Toyota Vios memimpin dengan raihan bintang 5 untuk penilaian single rating. Saingannya di Indonesia, Honda City, juga mendapat bintang 5 pada AOP, namun bintang 4 pada perlindungan keselamatan anak-anak.
Di segmen sedan menengah, Toyota Corolla Altis mendapat bintang 5 pada perlindungan penumpang dewasa dan bintang 4 untuk anak-anak. Hal yang sama juga diraih Honda Civic pada pengujian tahun 2016.
Sedangkan di segmen city car, Datsun GO mendapat bintang 2 untuk dua kategori AOP dan COP, lebih baik dari Daihatsu Ayla pada pengujian September 2015 yang mendapat bintang 1 pada AOP dan bintang 2 pada COP.
Toyota Agya memimpin dengan bintang 4 untuk dua kategori AOP dan COP, diikuti Mitsubishi Mirage dengan bintang 4 pada AOP namun bintang 2 pada COP.
Pada segmen city car yang lebih besar, Suzuki Swift yang diuji pada 2018 mendapat bintang 4 melalui single rating. Honda Jazz yang dites pada 2014 bahkan memiliki bintang 5 pada perlindungan penumpang dewasa dan bintang 4 untuk anak-anak.
Baca juga: Menjajal teknologi keselamatan ESP Bosch
Honda CR-V, Mitsubishi Eclipse Cross dan Toyota CH-R mendapat rating tinggi yakni bintang 5. Hal serupa diraih Toyota Rush dari segmen yang lebih kecil.
Kendati demikian, terdapat ada dua model yang mendapat hasil buruk atau zero rating (tanpa bintang) yakni Suzuki Carry dan Renault Kwid.
Sekretaris Jendral ASEAN NCAP, Khairil Anwar Abu Kassim, menyatakan pengujian ini diharapkan memberikan masukan kepada pabrikan agar menyematkan teknologi keselamatan yang baik untuk melindungi nyawa manusia.
"Harapannya agar pabrikan dapat meletakkan teknologi keselamatan pada kendaraan mereka untuk keselamatan manusia. Semoga sharing ini memberikan pandangan baru bagaimana kami ingin memberikan masukan-masukan agar pabrikan bisa meng-upgrade fitur-fitur keselamatan," kata Khairil di sesi akhir ASEAN NCAP.