Jayapura (Antaranews Jambi) - Sedikitnya tiga orang tewas dan enam lainnya luka-luka akibat pertikaian antarwarga yang terjadi di Bokondini, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.
"Memang benar, terjadi pertikaian antarwarga di Kampung Apiam, Disrik Bokondini, Kabupaten Tolikara dengan masyarakat dari Kampung Dogobak, Distrik Kelila, Kabupaten Mamberamo Tengah yang terjadi Jumat (16/11)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Sabtu.
Ia mengatakan pertikaian antarwarga dari dua kabupaten yang berbatasan itu berawal pada Kamis (15/11) saat masyarakat dari Desa Dogobak, Distrik Kelila, Kabupaten Mamberamo Tengah ingin ke Bokondisi.
Namun setibanya di pos GIDI Intel Service (GIS) yang berada di perbatasan Kelila-Bokondini, warga diperiksa anggota GIS hingga sempat terjadi adu mulut dan sempat terjadi perkelahian.
Akibatnya, pada Jumat (16/11) sekitar pukul 05.00 WIT masyarakat dari Desa Dogobak yang tidak terima dengan pemukulan tersebut menyerang warga di Kampung Apiam hingga menewaskan tiga warga dan enam lainnya terluka.
Mendapat laporan tentang terjadinya insiden tersebut, Kapolres Tolikara, Jumat (16/11) sekitar pukul 13.30 WIT tiba di tempat kejadian dan menemui massa dari kedua kelompok.
Dalam pertemuan tersebut diminta agar kedua kelompok masyarakat tidak saling menyerang apalagi sampai membakar rumah, dan diminta menyerahkan kasus tersebut ke polisi untuk mengusut sampai tuntas, kata Kamal.
Ia mengatakan, tiga korban yang meninggal dalam insiden itu, yakni Pilenus Wanimbo, Atinus Jikwa dan Batu Karoba.
Sedangkan yang mengalami luka-luka akibat terkenah panah, yaitu Miler Payokwa, Karinus Payoka, Herman Pasang, Windua Jikwa, Baiten Payokwa, dan Peumbuluk Jikwa.
Saat ini korban yang mengalami luka-luka sudah dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat perawatan intensif, kata Kombes Kamal.
Baca juga: Situasi di Tuapukan terkendali pasca bentrokan warga
Baca juga: TNI gabungan simulasi tangani bentrok warga Ternate
"Memang benar, terjadi pertikaian antarwarga di Kampung Apiam, Disrik Bokondini, Kabupaten Tolikara dengan masyarakat dari Kampung Dogobak, Distrik Kelila, Kabupaten Mamberamo Tengah yang terjadi Jumat (16/11)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Sabtu.
Ia mengatakan pertikaian antarwarga dari dua kabupaten yang berbatasan itu berawal pada Kamis (15/11) saat masyarakat dari Desa Dogobak, Distrik Kelila, Kabupaten Mamberamo Tengah ingin ke Bokondisi.
Namun setibanya di pos GIDI Intel Service (GIS) yang berada di perbatasan Kelila-Bokondini, warga diperiksa anggota GIS hingga sempat terjadi adu mulut dan sempat terjadi perkelahian.
Akibatnya, pada Jumat (16/11) sekitar pukul 05.00 WIT masyarakat dari Desa Dogobak yang tidak terima dengan pemukulan tersebut menyerang warga di Kampung Apiam hingga menewaskan tiga warga dan enam lainnya terluka.
Mendapat laporan tentang terjadinya insiden tersebut, Kapolres Tolikara, Jumat (16/11) sekitar pukul 13.30 WIT tiba di tempat kejadian dan menemui massa dari kedua kelompok.
Dalam pertemuan tersebut diminta agar kedua kelompok masyarakat tidak saling menyerang apalagi sampai membakar rumah, dan diminta menyerahkan kasus tersebut ke polisi untuk mengusut sampai tuntas, kata Kamal.
Ia mengatakan, tiga korban yang meninggal dalam insiden itu, yakni Pilenus Wanimbo, Atinus Jikwa dan Batu Karoba.
Sedangkan yang mengalami luka-luka akibat terkenah panah, yaitu Miler Payokwa, Karinus Payoka, Herman Pasang, Windua Jikwa, Baiten Payokwa, dan Peumbuluk Jikwa.
Saat ini korban yang mengalami luka-luka sudah dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat perawatan intensif, kata Kombes Kamal.
Baca juga: Situasi di Tuapukan terkendali pasca bentrokan warga
Baca juga: TNI gabungan simulasi tangani bentrok warga Ternate