Jambi, Antaranews Jambi – Sejak januari hingga november 2018 ditambah dengan sisa perkara tahun 2017, Pengadilan Agama (PA) kelas IB Muarabulian terima 500 perkara cerai.
“Sebanyak 474 kasus merupakan perkara cerai yang masuk ditahun 2018, dan 26 perkara merupakan sisa perkara ditahun 2017, total ada 500 perkara yang masuk,” kata Penitera Muda Hukum PA Agama Kelas IB Muarabulian Akhmad Fauzi di Muarabulian, Jumat.
Data yang diterima oleh PA kelas IB Muarabulian tersebut merupakan data sementara, karena masih terdapat kemungkinan perkara cerai masuk hingga akhir desember 2018. Dari 500 perkara yang masuk, yang telah di putus PA kelas IB sebanyak 477 perkara, sementara sisanya masih dalam tahap penyelesaian.
Sebagian besar perkara yang masuk ke PA tersebut didominasi oleh perkara cerai gugat. Dari 500 perkara yang masuk, 311 perkara cerai gugat dan 85 perkara merupakan cerai talak. Kemudian isbat nikah sebanyak 48 perkara, dispensasi nikah sebanyak 14 perkara dan gugat gono gini, penetapan ahli waris, asal usul anak masing-masing tiga perkara. Selanjutnya isbat dan PAW contensius, izin poligami, hak asuh anak, asal-usul anak, dan perwakilan anak, masing-masing satu perkara.
Sementara itu, mayoritas alasan perceraian adalah rumah tangga disebabkan ketidak harmonisan, perselisihan dan pertengkaran terus menerus dengan jumlah 194 perkara. Alasan tersebut menjadikan alasan paling banyak mengajukan perceraian yang diputus oleh PA Kelas IB Muarabulian. Diposisi kedua alasan perceraian adalah meninggalkan salah satu pihak, dengan 54 perkara. Kemudian ada juga alasan poligami, dihukum penjara, KDRT, mabuk, judi dan murtad.
"Ini merupakan beberapa alasan dalam perceraian yang terungkap dalam putusan hingga November 2018. Sementara masih ada beberapa perkara masih berjalan atau belum putus," kata Akhmad Fauzi.
Dari jumlah tersebut, terdapat belasan perkara perceraian dikalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pada tahun 2017 sebanyak 4 suami mengajukan cerai talak, sementara 13 istri mengajukan cerai gugat. Sedangkan hingga November 2018 terdapat 15 perkara. Dari 15 perkara tersebut yang telah diputus sebanyak 13 perkara, 11 perkara merupakan cerai gugat dan 2 perkara merupakan cerai talak, sementara dua perkara masih dalam tahap penyelesaian.