Bandarlampung, (Antaranews Jambi) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Lampung telah menyalurkan bantuan senilai Rp1,27 miliar kepada korban bencana tsunami di Lampung Selatan.
"Hingga Kamis (27/12), PTPN VII dan PT Bukit Asam selaku kordinator tanggap darurat BUMN untuk bencana tsunami Lampung Selatan telah menyalurkan bantuan senilai Rp1,277 miliar," kata Dirut PTPN VII M. Hanugroho, di Bandarlampung, Kamis.
Ia menyebutkan, bantuan tersebut dalam bentuk pangan, perlengkapan mandi-cuci, perlengkapan tidur, obat-obatan darurat, kebutuhan bayi dan ibu, perlengkapan masak, dan lainnya.
Menurutnya, dari 27 perusahaan BUMN yang ada di Lampung. Selain bentuk barang, bantuan juga berupa pengerahan beberapa alat berat berupa ekskavator untuk evakuasi korban dan reruntuhan akibat bencana pada Sabtu (22/12) malam.
Ia menjelaskan BUMN Hadir untuk Negeri yang merupakan program Kementerian BUMN ini juga mendirikan posko di Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
BUMN itu antara lain, Bukit Asam, PT PLN, BNI, BRI, Bank Mandiri, PT Telkom, Telkomsel, Jamkrido, PT KAI, Pegadaian, BTN, PGN, Jasa Raharja, PT Semen Baturaja, Hutama Karya, Waskita Karya, Adhi Karya, PT PP, Kimia Farma, Wijaya Karya, Askrindo, Bulog, Pelni, dan Wika Beton.
Posko ini melakukan kordinasi dengan Posko Pusat Layanan Tanggap Darurat yang didirikan Pemkab Lampung Selatan di Halaman Rumah Dinas Bupati dalam menyalurkan bantuan.
"Kami datang dan buka posko sejak hari pertama tanggap darurat. Yakni, pada Minggu (23/12) sore. Tim tanggap darurat kaki dibantu relawan dari Watala. Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik. Kami mendapat tugas dari Kementerian BUMN untuk menjadi kordinator tanggap darurat BUMN untuk bencana di Lampung Selatan ini," ujarnya.
Hanugroho menjelaskan, untuk bantuan pengerahan alat berat berasal dari PT Waskita Karya yang kebetulan sedang menyelesaikan akhir Jalan Tol Trans Sumatera, yang tak jauh dari lokasi bencana.
Oho sapaan M. Hanugroho, menambahkan pihaknya masih terus menggalang bantuan dari BUMN yang berada di Lampung untuk menyalurkan bantuannya.
Fungsi Posko, kata dia, selain untuk kordinasi bantuan yang akan disalurkan, juga untuk memantau kebutuhan mendesak yang dibutuhkan masyarakat.
"Tugas tim kami di posko adalah menjembatani bantuan dari kolega kami sesama BUMN. Selain itu, menidentifikasi apa yang paling mendesak. Misalnya yang paling urgen adalah selimut, maka bantuan seri berikutnya kami minta dikirim selimut," tambahnya.
BUMN salurkan Rp1,27 miliar untuk korban tsunami
Kamis, 27 Desember 2018 20:47 WIB