Jambi (Antaranews Jambi) - Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto mengatakan Pemerintah Provinsi Jambi telah berupaya semaksimal mungkin dalam mengelola UPTD kebun binatang Taman Rimba Jambi sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih terhadap masyarakat.
"Ke depan kita akan mencari solusi yang lebih baik lagi dalam mengelola kebun binatang ini. Apakah melalui pihak ketiga, swasta atau BUMD sehingga pengelolaannya bisa lebih baik lagi," katanya usai meninjau kebun binatang Taman Rimba tersebut, Senin.
Hal tersebut dikatakannya pascakematian beruntun koleksi satwa Taman Rimba yakni harimau dan singa.
Sekda menjelaskan, kebun binatang Taman Rimba Jambi merupakan salah satu objek wisata yang menarik bagi anak anak dan masyarakat di Jambi untuk bisa lebih mengenal berbagai macam binatang.
Selain itu, kebun binatang Taman Rimba Jambi juga merupakan salah satu penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jambi sebesar Rp3,2 miliar yang dihasilkan dari tiket yang dijual dengan harga Rp5-8 ribu.
"Jadi selain sebagai objek wisata bagi anak. kebun binatang ini merupakan salah satu penghasil PAD yang sangat potensial bagi Provinsi Jambi," kata Sekda menjelaskan.
Ia juga menyebut Pemprov Jambi ke depannya juga akan mengupayakan mendatangkan kembali singa dan harimau sebagai pengganti singa dan harimau yang mati, sehingga singa dan harimau yang ada di kebun binatang Taman Rimba itu bisa sepasang.
Sekda juga mengungkapkan, penyebab kematian singa dan harimau yang ada di UPTD Kebun Binatang Taman Rimba Jambi dikarenakan sakit.
"Berdasarkan hasil otopsi yang telah dilakukan, singa yang mati beberapa hari yang lalu karena menderita penyakit gagal jantung dan menderita kelainan genetik pada paru-parunya sejak lahir, sedangkan harimau yang mati kemarin, menderita penyakit paru-paru basah (pneumonia)," kata Sekda.
"Kita juga sudah berupaya semaksimal mungkin, dengan melakukan pemantauan bersama tim UPTD Kebun Binatang dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam terhadap perkembangan singa dan harimau dari mulai sakit sampai kematian," katanya menambahkan.***