Jakarta (Antaranews Jambi) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo memastikan akan menaikkan gaji Pendamping Lokal Desa (PLD) tahun 2019.
Kenaikan tersebut dilakukan atas permintaan Presiden RI Joko Widodo yang menilai bahwa gaji PLD terlalu minim.
"Kenaikan tidak terlalu besar. Ini masih dalam proses administrasi di Dirjen PDTT terkait kenaikan gaji PLD. Insya allah, Bulan Februari atau Maret, gaji PLD sudah naik," kata Eko Putro Sandjojo dalam siaran pers saat memberikan arahan dalam Sosialisasi Permendasi Nomor 16 Tahun 2018 dan peningkatan kapasitas pendamping profesional desa Provinsi Lampung, Minggu.
Menurutnya, pemberian kenaikan gaji PLD itu adalah sebuah penghargaan bagi para PLD yang telah bekerja keras mendampingi dalam pengelolaan dana desa menjadi lebih baik dan pembangunan desa terus mengalami kemajuan yang pesat.
"Berkat pendampingan dan berkat kerja keras dari pendamping desa penyerapan dana desa terus neningkat. Apalagi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap program dana desa berdasarkan survei sebesar 85 persen. Itu semua adalah kerja keras semua pihak terutama para pendamping desa," kata dia.
Hal yang sangat membanggakan lagi, lanjut Eko, capaian dana desa ternyata selama empat tahun telah mampu menunjukkan hasil terbaiknya dengan telah terbangunnya sarana dan prasarana penunjang aktifitas ekonomi masyarakat, seperti terbangunnya 1.140.378 meter jembatan, jalan desa 191.600 kilo meter, pasar desa sebanyak 8.983 unit, kegiatan BUMDesa sebanyak 37.830 unit, embung desa sebanyak 4.175 unit, sarana irigasi sebanyak 58.931 unit serta sarana-prasarana penunjang lainnya.
Selain itu, dana desa juga telah turut membangun sarana prasarana penunjang kualitas hidup masyarakat desa melalui pembangunan 959.569 unit sarana air bersih, 240.587 unit MCK, 9.692 unit Polindes, 50.854 unit PAUD, 24.820 unit Posyandu, serta drainase 29.557.922.
"Kalau kita melihat, selama empat tahun telah terjadi penurunan angka kemiskinan, penurunan angka stunting dari 37 persen menjadi 30 persen, peningkatan pendapatan perkapita hampir 50 persen, pembukaan lapangan kerja melalui program Padat Karya Tunai (PKT), BUMDes, dan desa wisata," ujarnya
Capaian lain, penurunan angka pengangguran di desa turun daripada di kota dan Gini ratio di desa terus meningkat. "Jadi, telah banyak keberhasilan yang dicapai dari dana desa. Sekali lagi, saya terima kasih kepada pendamping desa yang telah turut menjadi salah satu garda terdepan dalam membangun desa," katanya.
Eko berpesan kepada seluruh pendamping desa di Lampung dalam hal prioritas penggunaan dana desa 2019 untuk diarahkan dalam pengembangan pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa pembangunan infrastruktur di desa dinilai sudah cukup.
"Yang paling cepat dalam hal pembangunan ekonomi desa adalah disektor pariwisata. Tolong didorong menjadi desa-desa wisata. Saya yakin, karena lampung itu potensinya besar untuk dapat meningkatkan perekonomiannya. Selain itu, bagi desa yang sudah punya ide tapi penggunaan dana desanya sudah mentok, juga bisa ikut program prukades (produk unggulan kawasan perdesaan). Karena prukades bisa memajukan perekonomian desa dan pendapatan masyarakat desa," kata dia.*
Baca juga: Mendes sebut persentase penyerapan dana desa terus membaik
Baca juga: Papua Barat dorong pengawasan melekat dana desa
Kenaikan tersebut dilakukan atas permintaan Presiden RI Joko Widodo yang menilai bahwa gaji PLD terlalu minim.
"Kenaikan tidak terlalu besar. Ini masih dalam proses administrasi di Dirjen PDTT terkait kenaikan gaji PLD. Insya allah, Bulan Februari atau Maret, gaji PLD sudah naik," kata Eko Putro Sandjojo dalam siaran pers saat memberikan arahan dalam Sosialisasi Permendasi Nomor 16 Tahun 2018 dan peningkatan kapasitas pendamping profesional desa Provinsi Lampung, Minggu.
Menurutnya, pemberian kenaikan gaji PLD itu adalah sebuah penghargaan bagi para PLD yang telah bekerja keras mendampingi dalam pengelolaan dana desa menjadi lebih baik dan pembangunan desa terus mengalami kemajuan yang pesat.
"Berkat pendampingan dan berkat kerja keras dari pendamping desa penyerapan dana desa terus neningkat. Apalagi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap program dana desa berdasarkan survei sebesar 85 persen. Itu semua adalah kerja keras semua pihak terutama para pendamping desa," kata dia.
Hal yang sangat membanggakan lagi, lanjut Eko, capaian dana desa ternyata selama empat tahun telah mampu menunjukkan hasil terbaiknya dengan telah terbangunnya sarana dan prasarana penunjang aktifitas ekonomi masyarakat, seperti terbangunnya 1.140.378 meter jembatan, jalan desa 191.600 kilo meter, pasar desa sebanyak 8.983 unit, kegiatan BUMDesa sebanyak 37.830 unit, embung desa sebanyak 4.175 unit, sarana irigasi sebanyak 58.931 unit serta sarana-prasarana penunjang lainnya.
Selain itu, dana desa juga telah turut membangun sarana prasarana penunjang kualitas hidup masyarakat desa melalui pembangunan 959.569 unit sarana air bersih, 240.587 unit MCK, 9.692 unit Polindes, 50.854 unit PAUD, 24.820 unit Posyandu, serta drainase 29.557.922.
"Kalau kita melihat, selama empat tahun telah terjadi penurunan angka kemiskinan, penurunan angka stunting dari 37 persen menjadi 30 persen, peningkatan pendapatan perkapita hampir 50 persen, pembukaan lapangan kerja melalui program Padat Karya Tunai (PKT), BUMDes, dan desa wisata," ujarnya
Capaian lain, penurunan angka pengangguran di desa turun daripada di kota dan Gini ratio di desa terus meningkat. "Jadi, telah banyak keberhasilan yang dicapai dari dana desa. Sekali lagi, saya terima kasih kepada pendamping desa yang telah turut menjadi salah satu garda terdepan dalam membangun desa," katanya.
Eko berpesan kepada seluruh pendamping desa di Lampung dalam hal prioritas penggunaan dana desa 2019 untuk diarahkan dalam pengembangan pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa pembangunan infrastruktur di desa dinilai sudah cukup.
"Yang paling cepat dalam hal pembangunan ekonomi desa adalah disektor pariwisata. Tolong didorong menjadi desa-desa wisata. Saya yakin, karena lampung itu potensinya besar untuk dapat meningkatkan perekonomiannya. Selain itu, bagi desa yang sudah punya ide tapi penggunaan dana desanya sudah mentok, juga bisa ikut program prukades (produk unggulan kawasan perdesaan). Karena prukades bisa memajukan perekonomian desa dan pendapatan masyarakat desa," kata dia.*
Baca juga: Mendes sebut persentase penyerapan dana desa terus membaik
Baca juga: Papua Barat dorong pengawasan melekat dana desa