"Jangan sampai kita membangun desa lepas dari akar budaya," kata Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, saat ini belum semua desa di Indonesia melakukan pembangunan dengan menggali akar budaya setempat. Hal tersebut dia sampaikan dalam acara peluncuran Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Desa, di Desa Boyolali, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (12/7).
Terkait dengan Lomba Literasi Desa, Gus Halim menilai adanya kompetisi itu dapat menjadi salah satu upaya yang ditempuh desa dalam mengatasi persoalan pembangunan desa yang belum dilakukan dengan penggalian kebudayaan setempat.
Lebih lanjut Gus Halim menyampaikan bahwa Kemendes PDTT tidak membatasi tema dalam Lomba Literasi Budaya Desa.
"Tema kita bebaskan, tidak perlu ada dokumen, yang penting ada warga desa yang bisa menceritakan," kata dia.
Ia lalu menyatakan memberi dukungan penuh kepada Ditjen Pembangunan Desa dan Pedesaan untuk melaksanakan Lomba Literasi Desa.
Gus Halim juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberlangsungan pembangunan desa, termasuk kebijakan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni melahirkan program Dana Desa.
Keberadaan Dana Desa, kata dia, membuat setiap desa bisa melakukan improvisasi secara bertahap dengan pendampingan dari Kemendes PDTT sehingga perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan di desa itu dilakukan dengan semakin baik.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Halim juga menyerahkan bantuan untuk BUMDes Berkah Mulya Desa Boyolali yang mengelola waterpark tempat pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya, dia mengunjungi Perpustakaan Desa Boyolali.