"Karena kami harus membenarkan yang benar dan untuk apa kita benarkan yang salah," kata perwakilan ulama Aceh, Walid Nurul Zahri, ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Selasa.
Menurut dia, hal itu dilakukan agar umat Islam tidak salah mendapatkan informasi yang kerap tersebar di media sosial.
Ia menjelaskan kondisi kerukunan agama masyarakat di Aceh tetap terjaga. Ia juga mengimbau agar umat Islam menjaga kerukunan ditengah perbedaan pilihan politik.
Ulama Aceh itu juga meminta para elit politik untuk berdamai pada saat kampanye Pemilu. "Ya mudah-mudahan hadapilah pesta demokrasi ini dengan damai dan penuh pengertian. Bermainlah dengan baik, berlagalah dengan sopan, jangan ada fitnah, jangan pecah belahkan bangsa karena kepentingan sesaat," kata dia.
Presiden telah menerima 94 ulama dan tokoh masyarakat asal Aceh. Para ulama juga telah meminta klarifikasi kepada presiden mengenai isu dan fitnah yang kerap menimpa pemerintah.