Jambi (ANTARA) - Walikota Jambi Syarif Fasha meminta petugas pemadaman kebakaran (Damkar) agar memperkuat latihan fisik karena tugas pemadaman sangat membutuhkan kekuatan fisik yang memadai.
"Latihan fisik minimal satu kali dalam sebulan sangat penting untuk tugas pemadaman," kata Fasha saat memimpin peringatan HUT ke-100 Damkar di Markas Pemadam Kebakaran Kota Jambi, Senin.
Pembinaan atau latihan fisik bagi petugas Damkar tersebut, kata Fasha, juga bisa dikolaborasikan atau bergabung dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan dilakukan secara bersama.
Dengan latihan fisik kolaborasi itu, Satpol-PP juga bisa dibekali dengan kemampuan teknik-teknik pemadaman kebakaran yang singkat dan tepat, sehingga bisa membantu pemadam kebakaran dan juga bencana bencana alam.
Dalam peringatan HUT Damkar tersebut, Pemkot Jambi berencana menambah sarana prasarana dan armada pemadam untuk menjangkau pemadaman di gedung bertingkat.
"Pemkot Jambi berencana membeli armada pemadaman "crane", yakni alat pemadaman untuk bangunan-bangunan bertingkat tinggi,"
Sementara itu, hingga kini Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Jambi belum memiliki fasilitas armada tangga yang memadai untuk melakukan pemadaman pada bangunan pencakar langit sehingga kesulitan saat melakukan pemadaman api di gedung bertingkat tinggi.
"Mobil pemadam kebakaran yang memiliki fasilitas tangga itu harganya mahal, sampai Rp20 miliar. Pemerintah terus berupaya untuk menganggarkan mobil tangga, namun karena ada prioritas yang harus didahulukan dalam penggunaan APBD sehingga pembelian mobil tersebut belum bisa direalisasikan," kata Kepala Damkar Kota Jambi, Ridwan.
Pihak Damkar Kota Jambi kini memiliki 15 armada dan jumlah pasukan pemadam kebakaran sebanyak 175 petugas.
Selain itu Damkar juga memiliki posko kebakaran yang ditempatkan di sejumlah wilayah kecamatan di Kota Jambi.