Jambi (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, M.Dianto minta Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi dan kabupaten/kota di Jambi untuk meningkatkan sosialisasi hidup sehat kepada masyarakat, terutama untuk melakukan pencegahan sedini mungkin terhadap berbagai penyakit.
"Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) mempunyai peran sangat besar dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Bidang tugas pencegahan dan pengendalian penyakit mencakup surveilans dan imunisasi, pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular, serta masalah kesehatan jiwa dan napza," kata Sekda saat membuka Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2019 di salah satu hotel di Jambi, Minggu (14/4) malam.
Sekda menyatakan pembangunan kesehatan pada dasarnya upaya kita untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan setiap orang untuk dapat berperilaku hidup sehat. Sebab itu perlu perencanaan dan evaluasi terhadap pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh serta dibutuhkan keterlibatan berbagai sektor dan seluruh komponen bangsa dalam pelaksanaannya.
Sekda mengatakan, upaya pelayanan kesehatan di daerah sebagai tanggung jawab pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan bidang P2P akan terus memperkuat sinergisitas.
"Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan program P2P di daerah agar pencegahan dan pengendalian penyakit menular maupun tidak menular bisa menunjukan hasil yang lebih memuaskan dimana penyakit bisa direduksi, eliminasi, dan eradikasi dengan mengoptimalkan berbagai sumber daya yang ada," kata Sekda.
Berdasarkan hasil pembahasan pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional dan Daerah Tahun 2019, ada delapan side event antara lain Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN), Penyakit Tidak Menular (PTM), Stunting, Imunisasi, Tuberkulosi (TB), digital health (e-Health), kesiapan menghadapi bencana (pra dan post), pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan obat, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) Community Engagement.
Bidang P2P kata Sekda dititikberatkan pada penyakit menular, imunisasi, tuberkulosi (TB) dan kesiapan dalam menghadapi bencana (pra dan post) serta pencapaian sasaran program P2P terutama SPM dan lainnya.
"Sebagai bagian dari program Indonesia Sehat yang menjadi tanggung jawab bersama baik pusat, provinsi serta kabupaten/kota dimana upaya terus dilakukan dengan sinergitas lintas program dan sektor di tatanan pusat dan daerah secara optimal," kata Sekda menjelaskan.
Sekda juga berharap dalam pertemuan itu dapat mengevaluasi capaian program tahun 2018 sehingga didapatkan masukan yang komprehensif dalam implementasi pada program P2P tahun 2019 serta dapat memberikan masukan bagi penyusunan perencanaan pada tahun 2020, sehingga apa yang menjadi indikator program P2P bisa tercapai dan terwujud di Provinsi Jambi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr Samsiran Halim mengatakan paradigma kesehatan saat ini telah berubah dari upaya kuratif menjadi upaya preventif dan rehabilitatif. Sebab itu berbagai upaya lintas sektor terus dikembangkan untuk menangani berbagai permasalahan kesehatan terutama dalam menghadapi perubahan pola epidemologi penyakit, dari penyakit baru akibat mutasi misalkan virus dan beberapa penyakit endemis lainnya.
"Penyakit menular masih menjadi perhatian serius dimana tingkat penularan penyakit yang tinggi akan berkontribusi pada peningkatan moralitas, sedangkan penyakit tidak menular cenderung meningkatkan morbiditas dan menurunkan kualitas hidup seseorang," kata Sayamsiran.
Dijelaskannya, pertemuan evaluasi pelaksanaan program P2P yakni untuk mengetahui capaian program P2P tahun 2018, akselerasi program P2P tahun 2019 dengan sinkronisasi kebijakan P2P tahun 2019 dan perencanaan program tahun 2020. Kegiatan tersebut digelar selama tiga hari dan diikuti 44 orang peserta dari Dinkes kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.***