Jambi (ANTARA) - Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Andi Intang Dulung mengatakan kearifan lokal bisa menanggulangi berkembangnya faham radikal dan terorisme di tengah-tengah masyarakat.
"Dalam penelitian yang kita lakukan, kearifan lokal bisa menanggulangi terorisme dan pencegahan berkembangnya terorisme kita lakukan dari keluarga," kata Andi saat menghadiri Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa tentang Literasi Informasi melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi di salah satu hotel di Jambi, Kamis.
Dia menjelaskan, penyebab berkembangnya terorisme salah satunya adalah teknologi informasi, dimana masyarakat dengan mudah mendapatkan berbagai informasi yang belum tentu benar.
Sebab itu, dalam rembuk aparatur kelurahan dan desa yang dihadiri puluhan Babinsa dan Babinkamtibmas serta lurah dan aparat desa di wilayah Jambi tersebut, Andi menekankan pentingnya tetap kuat dengan ideologi bangsa yakni Pancasila.
"Jadi tetap kuat dengan ideologi bangsa dan juga kuatkan ideologi agama. Di satu negara agama tidak mungkin hanya satu, jadi keberagaman itu adalah kekuatan mencegah faham-faham radikalisme," ujarnya.
Menurutnya saat ini kondisi masyarakat Jambi aman dan damai, namun tidak boleh lengah. Sebab strategi terorisme bukan berkumpul ramai-ramai, tapi mereka punya konsep jitu.
Sementara itu, Ketua FKPT Provinsi Jambi, Prof Akhmad Sukri Saleh mengatakan faham-faham radikal berkembang mulai dari pikiran, membentuk forum dan gerakan/aksi.
"Namun di wilayah Jambi hingga saat ini masih bisa dicegah dan mudah-mudahan ke depan lebih aman lagi," kata Akhmad.
Ia juga berharap Babinsa dan Babinkamtibmas untuk memantau dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat saring informasi sebelum sharring terutama informasi-informasi tentang radikalisme dan terorisme.
Dalam rembuk FKPT bersama aparat kelurahan bertema "Saring Sebelum Sharring" itu, juga disampaikan materi tentang strategi pencegahan terorisme di dunia maya yang juga disampaikan Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, Andi Intang Dulung.
Kemudian Bedah Kasus Penyebaran berita bohong, ujaran kebencian dan informasi negatif di daerah dengan pemateri Kepala Bidang Media Massa, Hukum dan Humas FKPT Provinsi Jambi, Herri Novealdi.
Dalam sesi terakhir dibahas strategi komunikasi untuk mencegah penyebarluasan berita bohong, ujaran kebencian dan informasi negatif sebagai cikal bakal paham radikal terorisme dan praktik komunikasi pencegahan terorisme dengan narasumber Praktisi Komunikasi, Vivi Sumanti Zabkie.***