Jambi (ANTARA) - Gubernur Jambi Fachrori Umar mengungkapkan luas lahan terbakar di wilayahnya terhitung Januari hingga 2 Agustus 2019 seluas 247,21 hektare dan seluruhnya telah padam.
Hal tersebut dikatakannya, saat Apel Siaga Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi 2019 di lapangan Makorem 042/Gapu, Kamis.
Gubernur mengatakan, menurut informasi BMKG melalui pantau satelit Tera-Aqua dan Suomi NPP, pada tahun 2019 terpantau hotspot sebanyak 275 titik.
Menurutnya dengan jumlah luas lahan yang terbakar tersebut, baik lahan mineral maupun gambut terlihat bahwa ancaman kebakaran hutan dan lahan masih ada.
"Terlebih lagi saat ini sedang memasuki musim kemarau, dimana banyak lahan yang mengalami kekeringan dan mudah terbakar serta semakin sulitnya sumber-sumber air untuk kebutuhan pemadaman api jika terjadi kebakaran," kata Fachrori.
Gubernur juga mengatakan, tahun 2015 lalu Provinsi Jambi pernah merasakan dampak yang sangat buruk dari kebakaran hutan dan lahan. Selain menyebabkan kerugian material berupa terbakarnya lahan-lahan produktif termasuk lahan gambut yang mestinya terjaga kondisi tutupannya, juga menyebabkan merebaknya penyakit khususnya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) serta terganggunya berbagai aktivitas kehidupan.
"Agar tidak terulang, maka kita harus terus menjaga dan waspada, mengantisipasi berbagai kemungkinan sedini mungkin, sehingga peristiwa kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi di seluruh wilayah Provinsi Jambi. Atau setidaknya meminimalisir luasan dan dampaknya," kata Fachrori.
Ia juga menyebutkan, Satgas Gabungan Karhutla Jambi nantinya akan ditempatkan di 150 desa/kelurahan rawan karhutla. Penentuan lokasi desa untuk penempatan Satgas merupakan kesepakatan bersama antara TNI, Polri, Pemprov Jambi dan pemerintah kabupaten/kota saat rapat persiapan karhutla beberapa waktu lalu.
"Saya berharap Satgas karhutla ini dapat bekerja baik, efektif, efisien karena akan fokus pada upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan bukan pemadaman. Meski demikian tindakan pemadaman harus tetap dilakukan apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali," katanya menjelaskan.
Gubernur juga minta kesungguhan dan totalitas semua pihak, baik koordinasi dan sinergi yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan.
"Kepada Danrem 042/Gapu Kolonel Arh elphis Rudy selaku Dansatgas Karhutla Jambi sesuai SK saya selaku Gubernur Jambi, saya yakin dan percaya saudara Danrem dapat menjalankan tugas sebagai Dansatgas Karhutla dengan rasa tanggungjawab," ujar gubernur.
Dalam apel siaga karhutla 2019 itu hadir diikuti ratusan personil mulai dari TNI, Polri, BPD, Dishut, Manggali Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan pihak perusahaan. terlihat hadir juga Kepala BRG RI dan Perwakilan Kepala BNPB ***
Gubernur Jambi: luas lahan terbakar 247,21 hektare
Kamis, 8 Agustus 2019 16:53 WIB