Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengarahkan komunikasi antara pimpinan-pimpinan di daerah harus terjalin dengan kuat dan berhati-hati menghadapi setiap insiden.
"Penting sekali hubungan harmonis Forkopimda, penting sekali," kata Jokowi dalam sambutannya di Sentul, Jawa Barat pada Rabu.
Presiden bahkan mengulangi frase "penting sekali" hingga tiga kali.
Dia mengatakan komunikasi harus terjalin antara gubernur dengan kapolda, pangdam, kepala kejaksaan tinggi dan pengadilan tinggi.
Hubungan itu juga harus berlangsung di tingkat kabupaten/kota, tegas Jokowi.
"Hubungan harmonis seperti itu akan sangat mempengaruhi tensi yang ada di daerah. Kalau ada salah satu yang tadi saya sebut tidak rukun satu saja, akan menjadi masalah besar dalam menangani setiap problem-problem yang ada di daerah," kata Presiden.
Baca juga: Airlangga : Kartu Pra Kerja buka kesempatan masyarakat bekerja
Baca juga: Presiden jelaskan evaluasi untuk Pemilu yang lebih baik
Baca juga: NasDem tegaskan hubungan Jokowi-Surya Paloh tidak renggang
Menurut Presiden, banyak terjadi perubahan pola perilaku interaksi sosial dan komunikasi, sehingga jajaran aparat hukum harus berhati-hati dalam menangani setiap peristiwa sekecil apapun.
Jokowi menilai sejumlah insiden menyebabkan terjadinya gejolak politik dan keamanan melalui demonstrasi yang terjadi di sejumlah negara.
Dia menyebutkan beberapa contoh yakni unjuk rasa di Hong Kong, unjuk rasa di Chili, dan demonstrasi di Bolivia.
Presiden meminta seluruh pimpinan daerah untuk berhati-hati menangani hal-hal uang sensitif agar tidak menimbulkan gejolak keamanan.
"Saya titip utamanya untuk jajaran TNI dan Polri melihat sekecil apapun sebuah peristiwa, jangan menggampangkan karena penuh diskonten, ketidakpuasan, hati-hati," demikian Presiden.
Presiden dalam arahkan pimpinan daerah hati-hati hadapi insiden
Rabu, 13 November 2019 10:53 WIB