Jakarta (ANTARA) - Pemerintah telah mengumumkan bahwa DKI Jakarta saat ini bertengger di posisi teratas penambahan jumlah kasus COVID-19 disusul Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau.
Sejak Selasa (17/3) sore, total pasien positif COVID-19 mencapai 172 kasus. Lima lainnya meninggal dunia.
Segala daya upaya terus dilakukan pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran virus, tidak terkecuali petugas pemadam kebakaran.
Setelah lebih dari dua bulan terakhir disibukkan dengan aktivitas evakuasi korban dan bersih-bersih rumah saat banjir, tim penjinak api ini kembali ambil bagian dengan menyemprot desinfektan di berbagai fasilitas publik yang rawan terpapar virus.
Agus Yulianto, pejabat Komandan regu pada Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur telah memodifikasi perlengkapan 'breathing apparatus' menjadi alat semprot desinfektan.
Fungsi utama breathing asparatus untuk membantu melakukan pernafasan petugas terutama saat menghadapi kondisi berbahaya bagi pernapasan manusia, misalnya menyelamatkan korban terjebak kebakaran di gedung.
Alat berbobot sekitar 30 kilogram itu kini diisi cairan desinfektan lalu dibopong petugas selama proses penyemprotan.
"Kalau kosong tanpa cairan, beratnya sekitar 30 kilogram, 40 kilogram kalau sudah terisi cairan. Cairan desinfektannya dari Dinas Kesehatan DKI," katanya di Jakarta, Rabu.
Cairan desinfektan yang disemprotkan bukan air biasa, melainkan busa berwarna merah muda yang khusus digunakan untuk memadamkan api saat kebakaran.
"Alatnya memang cukup berat, kalau proses evakuasi jadi lebih berat karena kita harus gendong juga orang yang terjebak," tuturnya.
Dalam satu kali kegiatan penyemprotan, petugas dibekali tiga tabung semprot berkapasitas total 30 hingga 35 liter cairan desinfektan.
"Kapasitas itu bisa semprot sampai tiga lantai bangunan. Semua ruang kita semprot," katanya.
Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Timur Agus Sulaeman mengatakan hingga Selasa (17/3) malam sudah 22 lokasi kantor pelayanan publik di Jakarta Timur telah disemprot desinfektan.
Permintaan itu datang dari kalangan masyarakat hingga para pejabat di lingkup Pemerintah Kota Jakarta Timur.
"Sampai dengan pukul 20.00 WIB sudah 22 titik TKP pada Selasa 17 Maret 2020," katanya.
Lokasi tersebut mulai dari gedung sekolah, kantor pelayanan publik di kompleks pemerintahan, tempat ibadah, ruang publik, hingga terminal.
Sedangkan pada Rabu pagi petugas kembali dikerahkan menuju Bandara Halim Perdanakusumah untuk kegiatan yang sama.
"Rata-rata per lokasi terdiri atas empat tim, masing-masing tim empat sampai enam orang," katanya.