Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warganya untuk membiasanya berjemur di bawah terik sinar matahari saat pagi dan sore hari minimal 15 menit sebagai upaya preventif mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap kepada pemimpin perusahaan agar mengizinkan pegawainya keluar saat pagi untuk berjemur di bawah terik matahari minimal 15 menit. Hal itu juga dilakukan oleh para dokter di rumah sakit yang keluar untuk berjemur di matahari pada pukul 15.00 atau 16.00 WIB.
Tidak hanya itu, Risma menganjurkan agar warga Surabaya banyak minum vitamin C, rajin olahraga dan istirahat teratur agar imun tubuh tetap stabil. Hal itu dikarenakan COVID-19 bisa menyerang manusia hanya kalau daya tahan tubuhnya lemah.
Selain itu, lanjut Risma, dokter juga menyarankan agar sering makan putih telur karena kandungan dalam putih telur ini juga bermanfaat untuk meningkatkan imun atau daya tahan tubuh.
Baca juga: Pemkot Surabaya buat 10-20 unit bilik sterilisasi setiap harinya
"Tadi saya sudah sampaikan juga disarankan oleh dokter untuk makan putih telur untuk daya tahan tubuh kita, sebaiknya kita mencegah dari pada mengobati," katanya.
Namun begitu, kata dia, dalam kondisi saat ini penting juga untuk saling menjaga jarak antarsatu sama lain, minimal 1,5 hingga 2 meter untuk mencegah penyebaran virus tersebut. "Memang sebaiknya minimal 1,5 meter sampai 2 meter kita bisa berjauhan," ujarnya.
Bagi yang sedang sakit, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga menganjurkan agar menggunakan masker, sementara yang sehat kalau masih ragu silahkan menggunakan masker. "Tapi bahwa kita menjaga jarak minimal 1,5 meter maka kita sudah jauh lebih aman," ujarnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa upaya preventif lain untuk mencegah tertularnya virus tersebut adalah dengan rajin mencuci tangan. Sebab, tangan sering kali digunakan untuk mengusap bibir, hidung ataupun mata sehingga itulah yang menyebabkan tubuh cepat tertular virus.
"Karena itu saya menganjurkan supaya kita tidak gampang (tertular), yang paling penting tidak boleh menempelkan tangan kita ke hidung, mulut atau ke mata, sebelum cuci tangan. Kalau kita punya kacamata silahkan dipakai, agar kita tidak mudah mengusap-usap mata kita," katanya.
Baca juga: Meski dinyatakan sembuh, pasien COVID-19 Surabaya dapat pendampingan