Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan salah satu kekuatan orang tua dalam pengasuhan anak di era pandemi COVID-19 adalah senyuman.
"Mohon jangan pernah tinggalkan senyum. Begitu bangun tidur di pagi hari, ambil kaca, katakan pada diri sendiri kalau tersenyum lebih cantik daripada Syahrini," kata Kak Seto, panggilan akrabnya, dalam seminar daring yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dipantau di Jakarta, Rabu.
Kak Seto mengatakan suasana yang baik harus selalu ditimbulkan dalam mengasuh anak, salah satunya melalui senyuman, meskipun dalam masa-masa sulit akibat pandemi COVID-19.
Menurut Kak Seto, manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Dalam setiap kejadian bencana, kerap terlihat banyak orang, bahkan anak, yang dibangkitkan kemampuan adaptasinya.
"Kunci pengasuhan anak adalah orang tua. Mohon para bunda dan ayah untuk tetap tersenyum dan bersemangat di tengah pandemi COVID-19," tuturnya.
Pandemi COVID-19 telah memunculkan kebiasaan-kebiasaan baru di tengah masyarakat, yaitu tetap tinggal di rumah, termasuk anak-anak yang harus tetap belajar di rumah bersama orang tua.
Kak Seto mengingatkan orang tua yang mendampingi anak-anaknya belajar di rumah untuk tetap bersabar dan menghindari pendekatan kekerasan dalam mendidik dan mengajar anak.
"Belajar tidak harus dengan cara-cara kekerasan. Belajar di rumah memerlukan kreativitas dan senyuman dengan ide-ide yang menarik dari ayah dan bunda," katanya.
Kak Seto mengatakan pada dasarnya dunia anak adalah bermain. Karena itu, suasana belajar dan bermain harus dipadukan.
"Buat anak senang untuk belajar dengan membangun suasana yang menyenangkan," ujarnya.