Belu, Attambua (ANTARA) - Personel Satuan Tugas (Satgas) Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 142/Ksatria Jaya mengikuti kegiatan mengantisipasi bahaya laten komunis dan faham radikal.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Kodim 1605/Belu di Atambua Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Dalam rilis tertulisnya Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 142/KJ Letkol Inf Ikhsanudin di Atambua Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, Kamis, menyebutkan bahaya laten komunis dan faham radikal merupakan salah satu ancaman bagi Bangsa Indonesia yang dikhawatirkan dapat terjadi.
Menurut dia, hal itu bukan tanpa alasan, sejarah kelam yang dilalui Negara Kesatuan Republik Indonesia pada masa lalu merupakan salah satu pengalaman yang sangat berharga untuk diingat, sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Kegiatan untuk mengantisipasi BALATKOM (bahaya laten komunis) dan faham radikal tersebut diselenggarakan di Kodim 1605/Belu dan disampaikan langsung oleh Pasi Teritorial Kodim 1605/Belu Kapten Inf Nyoman," ungkapnya.
"Adapun tema yang disampaikan yaitu Melalui pembinaan antisipasi BALATKOM dan faham radikal, prajurit TNI AD senantiasa waspada dan mampu mengambil langkah yang tepat dalam mengamankan dan menjaga keselamatan Negara dan Bangsa dari segala bentuk ancaman, terutama bangkitnya kembali bahaya laten komunis dan faham radikal," paparnya.
Lebih lanjut dikatakan, personel Satgas Pamtas RI-RDTL sektor timur Yonif Raider 142/KJ yang hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak sepuluh orang, dipimpin langsung oleh Danton Waltis Satgas Lettu Cba Junipal.
"Meskipun kegiatan dilaksanakan di tengah suasana New Normal, tetapi protokoler COVID - 19 tetap dilaksanakan sesuai himbauan dari Pemerintah," terangnya.
"Sehingga diharapkan tujuan Pemerintah untuk menekan penyebaran wabah COVID - 19 dapat terwujud secara maksimal, khususnya dalam kegiatan tersebut," tegasnya.
Dirinya berharap, melalui kegiatan tersebut personel teritorial dalam hal ini Kodim 1605/BELU dan personel Satgas dapat menyampaikan langsung kepada masyarakat yang ada di wilayah perbatasan Indonesia - Timor Leste, sehingga Bangsa Indonesia tidak mengalami kejadian pahit pada masa lalu, terulang kembali di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di tempat terpisah, Danton Waltis Satgas Lettu Cba Junipal mengucapkan terima kasih kepada pihak Kodim 1605/BELU yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut guna mengantisipasi BALATKOM (bahaya laten komunis) dan faham radikal di masa mendatang.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Kodim 1605/BELU yang telah menyelenggarakan kegiatan pembinaan antisipasi BALATKOM (bahaya laten komunis) dan faham radikal, sehingga bekal materi yang diberikan dapat disampaikan langsung kepada masyarakat di tapal batas, guna mengantisipasi terjadi kembali di Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia - Timor Leste," tandasnya.