Pekanbaru (ANTARA) - Penjelajah bersepeda, Mahir Abdullah, menyatakan sudah menempuh jarak 17.000 kilometer berkeliling Indonesia menggunakan sepeda seorang diri meski kini agak terkendala karena pandemi COVID-19.
Pria asal Jakarta ini mengatakan memulai penjelajahannya dengan sepeda sejak 2018. Saat singgah dari satu kota ke kota lainnya, Mahir juga sempat mengajar anak-anak di daerah pedalaman.
Ia mengatakan perjalanannya agak terkendala karena wabah COVID-19. Ia sempat tertahan lama di Batam, Provinsi Kepulauan Riau karena layanan kapal antar pulau sempat dihentikan akibat COVID-19.
Baca juga: Bike2Work Indonesia: Jangan ragu gunakan sepeda apapun
Baca juga: Khawatir tertabrak jadi alasan orang enggan bersepeda saat hari kerja
Selain itu, pengeluarannya juga bertambah karena harus melakukan uji cepat (rapid test) setiap menyeberang antarpulau dengan kapal.
“Biaya penyeberangan jadi mahal karena harus rapid test, saya sudah enam kali tes,” ujarnya.
Kendala lain yang muncul saat pandemi adalah ia tidak bisa sembarangan berbaur dengan masyarakat di daerah yang disinggahinya. “Pendekatan ke masyarakat juga harus beda, karena kita tidak bisa sembarangan mendekat karena ada COVID-19,” katanya.
Meski begitu, ia tetap bertekad menyelesaikan misinya menjelajahi Nusantara dengan sepeda. Ia mengatakan perjalanannya tinggal menyisakan wilayah Sumatera setelah sebelumnya sudah “gowes” menjelajahi Pulau Jawa, Bali, Maluku, Papua, Sulawesi dan Kalimantan.
“Finis nanti di Jakarta, ya, di rumah,” ujarnya.
Dari hasil perjalanannya, Mahir berencana membuat buku semacam ensiklopedia untuk pesepeda menjelajahi Indonesia. Ia menilai berkeliling Indonesia dengan sepeda membuatnya banyak bertemu banyak orang dari latar belakang suku dan budaya yang unik.
“Saya ingin petakan jalur bersepeda yang aman untuk keliling Indonesia. Di mana tempat yang aman untuk menginap, sampai tempat yang aman untuk mencuci baju,” kata Mahir yang juga relawan PMI ini.*
Baca juga: B2W Indonesia rilis panduan bersepeda saat normal baru
Baca juga: Bersepeda sebagai alat transportasi tangkal sebaran COVID-19