Makassar (ANTARA) - Dua jenazah korban banjir bandang kembali ditemukan tim gabungan SAR, di Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga jumlah sementara korban jiwa tercatat sebanyak 23 orang.
Dua jenazah ini, kemudian dievakuasi Puskesmas Baebunta, untuk selanjutnya diidentifikasi dan rencananya akan dibawa ke RSUD Andi Djemma, di Masamba, kota Kabupaten Luwu Utara guna ditangani lebih lanjut.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan pagi tadi, kata Mustari, telah dibagi menjadi 6 SRU (Search Rescue Unit) guna melakukan pencarian di daerah pemukiman warga.
Baca juga: BNPB masih kumpulkan data pemicu banjir bandang Luwu Utara
Baca juga: Banjir bandang Luwu Utara, korban jiwa bertambah jadi 21 orang
Lokasi pencarian terhadap korban yang tertimpa musibah tersebut di daerah Masamba dan sekitarnya, dilakukan mulai di Kelapa Gading Asri dan Perumahan Graha, Jalan Masamba - Tomimi, Puncak Meli Patambua, Sekitar Tugu Coklat, Sekitar Ir Soekarno, sekitar jalan Lesangi dan perumahan sekitar bandara Andi Djemma.
Data hingga hari ini, Kamis (16/7) tercatat korban selamat sebanyak 1.542 orang. Korban meninggal dunia sebanyak 23 orang, dan sementara dalam pencarian sebanyak 13 orang.
Mustari menambahkan, untuk kendala di lapangan adalah terhambat akses menuju lokasi karena masih berlumpur dan cukup tebal, bahkan banyak pohon yang tumbang, sehingga sedikit menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi secara manual. Kendati demikian, tim gabungan terus berupaya melaksanakan pencarian.
Sedangkan untuk tim relawan potensi SAR diturunkan sekitar lima ratus orang guna membantu dalam proses pencarian korban yang tertimbun oleh lumpur akibat bencana banjir bandang.
Bencana banjir bandang terjadi pada Senin, 13 Juli 2020, sekitar pukul 21.00 WITA.Dampak bencana teridentifikasi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat.
Berdasarkan laporan BPBD setempat, usai kejadian banjir sebanyak 156 Kepala Keluarga (KK) atau 655 jiwa mengungsi dan 4.202 KK atau 15.994 jiwa terdampak.
Sedangkan kerugian material tercatat 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, satu Kantor koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian satu meter, jembatan antar desa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi satu hingga empat meter.
Baca juga: Kemensos salurkan Rp1,97 miliar untuk korban banjir di Masamba
Baca juga: 90 persen jaringan Telkomsel pulih di Masamba Luwu Utara