Jakarta (ANTARA) - Istana Kepresidenan menyatakan hanya akan terdapat delapan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam upacara bendera pusaka Merah Putih saat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-75, 17 Agustus 2020.
"Untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang bisa menimbulkan COVID-19, sehingga nanti terpilih delapan orang untuk Paskibraka," ujar Heru.
Baca juga: Istana : Sirine berbunyi di seluruh RI saat peringatan kemerdekaan
Heru menjelaskan delapan Paskibraka tersebut akan dipilih dari anggota Paskibraka pada 2019. Proses pemilihan Paskibraka dari keanggotaan 2019 akan dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Kami pilih sesuai kondisi yang ada, 8 orang yang kami pilih. Bapak Presiden akan mengukuhkan. Selanjutnya mewakili tingkat provinsi itu akan dilakukan melalui konferensi video," ujarnya.
Kedelapan Paskibraka itu akan bertugas pada upacara pengibaran dan juga penurunan Bendera Merah Putih di Istana Kepresidenan, 17 Agustus 2020. Tidak hanya anggota Paskibraka, seluruh peserta dan petugas upacara 17 Agustus 2020 yang hadir di Istana juga akan berjumlah minimalis.
Para undangan yang hadir di Istana juga harus mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.
Baca juga: Istana ajak masyarakat hentikan aktivitas saat Detik-Detik Proklamasi
Heru mengatakan Istana akan menyediakan undangan kepada pejabat VVIP dan masyarakat untuk menyaksikan secara virtual upacara peringatan kemerdekaan yang berlangsung di Istana Kepresidenan.
Istana menyediakan 3.800 undangan virtual bagi tamu VVIP, mulai dari menteri, gubernur, bupati, hingga wali kota. Bagi masyarakat, ada 17.845 undangan yang bakal disediakan oleh pihak Istana untuk menyaksikan upacara secara virtual.
"Kami siapkan undangan sebanyak 17.845 bagi masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung melalui media elektronik. Siapa yang cepat, dia dapat, dari seluruh video conference." paparnya.
Baca juga: Latihan Penaikan Bendera Upacara HUT ke-75 RI mulai digelar di Istana