Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Bekerja di proyek bangunan tinggi butuh alat keamanan diri yang standar, namun skenario safety kerap tak bekerja saat ada kegagalan sistem atau kerusakan pada peralatan kerja.
Sebanyak empat orang pekerja dilaporkan meninggal dunia, usai mengalami kecelakaan kerja pada saat melakukan proses pembangunan gedung sembilan lantai Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma) di Kota Malang, Jawa Timur.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Azi Pratas Guspitu di Malang, Selasa mengatakan secara keseluruhan jumlah pekerja yang menjadi korban atas dugaan putusnya tali sling lift proyek pembangunan gedung tersebut 10 orang, empat diantaranya meninggal dunia.
"Kurang lebih ada sepuluh korban, sesuai keterangan saksi. Empat meninggal dunia, dan enam luka berat," kata Azi.
Empat orang korban meninggal tersebut, dua orang merupakan warga Kecamatan Jabung, satu orang warga Kecamatan Pakis, dan satu lainnya berasal dari Kecamatan Ngantang. Tiga kecamatan tersebut, berada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Azi menjelaskan, peristiwa yang merenggut nyawa empat orang korban itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Penyidik telah melakukan identifikasi pada lokasi kecelakaan kerja dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
Menurut Azi, pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab jatuhnya lift proyek dari lantai empat gedung tersebut. Pihak kepolisian masih belum bisa mengambil kesimpulan apakah ada faktor kesalahan manusia.
"Indikasi human error masih belum tahu. Diduga tali sling (lift proyek) putus. Kami akan dalami lebih lanjut," ujar Azi.
Saat ini, korban yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang kurang lebih pada pukul 18.00 WIB. Untuk korban meninggal dunia, juga dievakuasi ke rumah sakit yang sama.
Pengerjaan proyek pembangunan gedung rumah sakit sembilan lantai yang berada di Jalan MT Haryono, Kota Malang tersebut, diperkirakan telah berlangsung selama enam bulan.