Jakarta (ANTARA) - Sebuah alat berat milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terguling di Jalan Abdullah Syafi'i, Tebet, Jakarta Selatan, hingga menimpa pagar tangga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Kampung Melayu, Selasa.
Menurut Yogi, tidak ada kerusakan akibat kecelakaan tunggal tersebut, termasuk kondisi JPO Kampung Melayu yang sempat tertimpa bagian eskavator.
"Bukan menimpa, JPO baik-baik saja, enggak ada kerusakan struktur hanya pagar besinya aja, akan kami benerin," kata Yogi.
Adapun kronologi tergulingnya eskavator tersebut terjadi pukul 08.30 WIB saat hendak dipindahkan ke mobil pengangkut alat berat.
Eskavator tersebut awalnya dibawa dari Gudang Cilincing, Jakarta Utara, diperbantukan untuk pengangkatan sampah di jembatan Kampung Melayu pukul 06.18 WIB.
Setelah selesai, eskavator hendak dipulangkan kembali ke gudang. Saat itu operator Deden yang mengemudikan eskavator tengah memindahkan eskavator ke atas mobil mobilisasi atau pengangkut alat berat.
Saat eskavator sudah naik ke atas mobil mobilisasi, Deden selaku operator merasa posisi eskavator kurang pas, lalu mencoba membetulkan posisinya di atas mobil mobilitas.
Baca juga: Hampir 1.000 petugas SDA Jakpus bersihkan saluran air
Baca juga: 1.570 meter kubik sampah diangkat dari Pintu Air Manggarai
Pada saat itu, posisi tidak stabil hingga bergoyang mengakibatkan eskavator terguling ke sisi kiri dan menimpa JPO Kampung Melayu.
Evakuasi dilakukan menggunakan mobil pengangkat (crane) yang didatangkan dari gudang Cilincing, Jakarta Utara.
Sekitar 20 menit proses evakuasi dilakukan dan badan eskavator yang terguling berhasil diangkat dan dipindahkan.
"Jam 12.05 sudah dievakuasi. Diperlukan waktu kurang dari 20 menit, DLH mengerahkan crane," kata Yogi.
Setelah kejadian, Yogi mengatakan pihaknya segera memperbaiki pagar tangga JPO yang tertimpa eskavator. Perbaikan dibantu oleh Suku Dinas Bina Marga.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Perhubungan Kota Jakarta Selatan Budi Setiawan menyebutkan situasi arus lalu lintas sudah normal kembali setelah eskavator dipindahkan.
"Eskavatornya sudah diangkut, situasi sudah normal kembali," kata Budi.