Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi menyebutkan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselanggarakan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan LPP TVRI Jambi sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam rangka memastikan pasokan komodititas dan harga yang stabil dan meringan beban masyarakat.
“Program GPM ini baik dari pemerintah pusat maupun daerah, bukti komitmen untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau,” kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Provinsi Jambi Johansyah saat mewakili gubernur pada sambutan membuka program Gerakan Pangan Murah (PGM) dihalaman Kantor LPP TVRI Jambi, Rabu.
Banyak program yang telah dilakukan Pemprov Jambi melalui instansi terkait, kata Johansyah, guna meringankan beban masyarakat. Selain program GPM ini, juga ada oleh Disperindag Provinsi Jambi dinamakan operasi pasar murah, dimana disiapkan paket yang bersubsidi ke masyarakat.
Dalam program pasar murah itu, sebut dia, satu paket tiga komoditas (5kg Beras, 1 liter minyak dan 1kg gula pasir) dengan harga seharusnya Rp118.000, tetapi karena ada peran pemerintah provinsi memberi subsidi sebesar Rp50.000/peket, sehingga yang ditebus masyarakat cukup Rp68.000/paket.
“Ini kita gelar semua kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, dengan total hampir 11 ribu paket. Dan sudah berjalan, dan ini satu komitmen pemprov dalam pengendalian pasokan dan harga,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Johansyah menyebutkan tak kalah pentingnya juga kegiatan seperti ini berkaitan dengan inflasi yang merupakan ‘gengsi’ bagi kepala daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota.
Bagaimana dia (kepala daerah) bisa mengendalikan inflasi. Provinsi Jambi menyiap intervensi harga, ketika ada pergerakan meningkat harga komoditas penyumbang inflasi maka dilakukan subsidi, kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya juga mengimbau berbagai pihak dan masyarakat pada momentum Ramadhan menjelang lebaran ini, jangan sampai ada yang panic buying (melakukan pembelian berlebihan) dari kebutuhan.
“Pemprov Jambi memastikan kebutuhan masyarakat menjelang lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah mencukupi dan harga stabil, karenanya berbagai pihak tidak membeli berlebihan,” ajak Johansyah.