Jambi (ANTARA) - Pendistribusian logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 di Provinsi Jambi dimulai dari daerah yang aksesnya sulit dijangkau.
"Pendistribusian logistik itu harinya bervariatif, dimulai dari H-4 atau H-3 dari daerah yang aksesnya sulit dijangkau," kata Komisioner KPU Provinsi Jambi M Sanusi di Jambi, Kamis.
Tidak serentaknya pendistribusian logistik Pilkada di daerah itu disebabkan oleh letak geografis. Beberapa wilayah di Provinsi Jambi masih terdapat kawasan yang sulit dijangkau karena aksesnya masih belum memadai. Bahkan masih terdapat daerah yang tidak dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat.
Seperti desa yang terdapat di Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun yang daerahnya cukup sulit dijangkau. Begitu pula dengan di Desa Air Liki Kabupaten Merangin dan Desa Batu Sawar di Kabupaten Batanghari. Akses menuju desa tersebut saat ini masih belum memadai.
Untuk menuju Desa Batu Sawar harus menyeberangi sungai, setelah menyeberangi sungai akses menuju desa tersebut hanya dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua. Terlebih saat ini cuaca di Jambi masih berada pada musim penghujan.
"Karena TPS di desa tersebut cukup jauh jaraknya maka harus didistribusikan terlebih dahulu," kata M Sanusi.
Sementara itu sudah 90 persen lebih logistik sudah berada di KPU Kabupaten dan Kota. Saat ini KPU Kabupaten dan Kota dalam proses sortir, pelipatan dan pengepakan logistik per TPS. Sebab logistik Pilkada pada tahun ini jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan pelaksanaan Pilkada periode sebelumnya.
Penambahan logistik tersebut terletak pada alat dan bahan untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19 pada saat pemungutan suara dilaksanakan.
"Di KPU kabupaten dan kota prosesnya saat ini pengepakkan logistik, selain logistik utama seperti surat suara, namun logistik pembantu seperti formulir dan logistik COVID-19 juga dilakukan pengepakkan per TPS," kata M Sanusi.