Bangko, Merangin (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Merangin mendorong para pengusaha lokal untuk lebih jeli mengangkat dan menggali potensi daerah sehingga tidak kecolongan dalam peningkatan nilai tambah komoditas.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Merangin H Mashuri saat membuka Musyawarah Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Bangko Merangin.
Wabup Mashuri menyebutkan, Merangin punya banyak potensi pertanian dan perkebunan sehingga sebagian besar masyarakat bermata pencarian sebagai petani.
"Untuk itu pelaku usaha termasuk anggota BPC HIPMI Merangin harus jeli dengan hal-hal semacam ini, sehingga jadi tidak kecolongan," kata Mashuri.
Ia menyampaikan pengalamannya saat berkunjung ke Kabupaten Tulung Agung Jawa Timur, ada kerajinan batu yang bernama Merangin Jaya. Bahan bakunya Batu Sungai, tentu didatangkan dari Kabupaten Merangin ini.
Kerajinan dari Batu Sungkai di Tulung Agung itu, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi sekali.
"Sangat saya sayangkan, mengapa ada pihak yang sengaja membawa bahan Batu Sungkai itu keluar Merangin," ujar Wabup.
Ia mempertannyakan kenapa bahan-bahan Batu Sungai itu tidak dikelola sendiri di Merangin.
"Apalagi jumlah fosil ini sangat terbatas dan sebentar lagi jelas persediaan bahan Batu Sungai ini akan habis," katanya.
Pada kesempatan itu wabup juga menegaskan, Kabupaten Merangin kaya dengan hasil pertanian kopi. Namun kopi itu setiap harinya tidak kurang dari 15 ton dibawa ke daerah lain, salah satunya ke Lampung.
Terkait dengan kondisi dunia usaha saat ini ia menyebutkan semua terdampak pandemi Covid-19, sehingga membuat pertumbuhan perekonomian masyarakat Merangin jadi terganggu. Sudah ada perusahaan yang mem-PHK karyawannya.
"Tidak mungkin bantuan dampak Covid-19 itu terus disalurkan, karena kemampuan negara dan kemampuan daerah yang difokuskan untuk mengatasi Covid-19, terbatas," terangnya.
Wabup berharap BPC HIPMI Merangin mampu membantu mempercepat pemulihan pertumbuhan ekonomi masyarakat Merangin tersebut.