Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kewaspadaan daerah untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) jangan sampai kendur meskipun transisi ke musim kemarau diperkirakan terjadi pada Mei 2021.
Presiden pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin, meminta perencanaan nasional secara detail dan matang untuk pencegahan karhutla.
Presiden juga menyoroti beberapa daerah yang sudah dilanda kebakaran hutan dan lahan sejak akhir Januari 2021 lalu, seperti di Riau dan Kalimantan Barat.
Baca juga: Luas karhutla di Sumsel bertambah 147 hektar
“Meski kita sedang menghadapi bencana banjir dan tanah longsor di beberapa daerah, tapi kewaspadaan untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan tidak boleh kendur,” kata Presiden.
Mengutip laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena La Nina diperkirakan terjadi hingga semester I 2021. Kemudian, pada Mei 2021 akan terjadi transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
Meski demikian, Presiden mewanti-wanti agar pemerintah daerah, Polri dan TNI tidak lengah menghadapi ancaman karhutla.
Dia meminta agar karhutla yang sudah terjadi di Riau dan Kalimantan Barat tidak terjadi lagi.
Baca juga: Pengamat: Karhutla harus 'dikeroyok' pemerintah daerah
“Di Riau tadi disampaikan sudah 29 kejadian, hati-hati Pak Gubernur Riau meski sudah ditangani jangan sampai ada lagi. Di Kalbar juga ada 52 kejadian, hati-hati Kalbar meski bisa tertangani tapi kita semua harus hati-hati,” tukasnya,
Di Februari 2021 ini, karhutla berpotensi terjadi di Pulau Sumatera karena musim cuaca panas sudah terjadi di pulau tersebut. Kemudian di Kalimantan dan Sulawesi, karhutla diperkirakan terjadi di Mei hingga Juli 2021. Sedangkan, puncak karhutla diperkirakan terjadi pada Agustus dan September 2021.
“Kita harus tahu puncaknya kapan, jadi pesiapannya dimulai dari sekarang, planning disiapkan, organisasi dicek bekerja atau tidak, pada saat betul-betul panas kita sudah siap semuanya,” ujarnya.
“Kita harapkan perencanaan pencegahan yang detail dan matang, sinergi kuat dan eksekusi lapangan semakin efektif,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Tiga daerah di Sumut terdampak asap Karhutlah Riau